Nakita.id - Selama fase bayi baru lahir, Ibu perlu menyusui bayi sesering mungkin, sekitar 8 hingga 12 kali setiap 24 jam. Karena perut bayi kecil, sering disusui membuat bayi mendapatkan nutrisi yang ia butuhkan dalam jumlah yang nyaman baginya untuk dicerna. Sedangkan dengan sering menyusui, tubuh Ibu mendapat pesan terus-menerus untuk memproduksi susu.
Tubuh Ibu membuat pasokan susu untuk menanggapi permintaan stimulasi, yang biasanya dipicu oleh bayi atau pompa payudara. Untuk itu, Ibu disarankan untuk menggunakan kedua payudara secara bergantian selama hari-hari awal menyusui, terutama pada 4 hingga 6 minggu pertama. Kedua payudara harus sering menerima pesan untuk sama-sama memproduksi ASI, untuk menyiapkan cadangan ASI yang baik.
Selama fase awal produksi ASI, bayi pun harus dilatih untuk menyusu pada kedua payudara Ibu. Susuilah bayi pada payudara pertama selama yang ia inginkan. Mungkin 10 hingga 20 menit. Tetapi perlu diingat, setiap bayi berbeda. Ada yang menyedot dengan cepat, yang lain menyusu sangat lambat. Perhatikan saja isyaratnya, apakah bayi kelaparan atau kekenyangan. Ketika ia berhenti menyusu dan menelan, atau ketika ia tertidur, Ibu dapat mengalihkan ke payudara lainnya.
Jika bayi belum melepas payudara pertama, selipkan kelingking Ibu ke sudut mulutnya untuk menghentikan isapannya sebelum melepaskannya dari payudara. Jika bayi tertidur, bangunkan dia dengan lembut, misalnya menggelitik jari-jari kakinya atau membelai wajahnya, sendawai dia, lalu tawarkan payudara kedua. Bahkan jika matanya tetap tertutup, Ibu mungkin dapat membuatnya menyusu dengan menggelitik bibirnya dengan puting.
Gunakan kedua payudara secara bergantian setiap menyusui, tapi jangan khawatir jika si kecil tampaknya puas hanya dengan satu payudara. Setiap payudara dapat memberikan makanan lengkap. Cobalah untuk menyusui dia lagi lebih awal, setelah sekitar dua jam atau segera setelah Ibu melihat tanda-tanda awal bayi lapar. Mulailah menyusui pada sesi berikutnya dengan payudara yang terakhir ia isap, untuk menyiapkan atau mempertahankan produksi ASI pada kedua payudara.
Alasan lain mengapa harus menggunakan kedua payudara bergantian saat menyusui, karena jika bayi puas hanya dengan satu payudara, Ibu mungkin mengalami pembengkakan pada payudara yang lain. Jika diperlukan, pijat dengan tangan atau pompa untuk melembutkan payudara itu dan mengurangi kepenuhan. Pertimbangkan untuk menawarkan payudara tersebut sedikit lebih cepat setelahnya.
Setelah pasokan ASI siap, Ibu mungkin menemukan bahwa pola makan bayi bervariasi. Itu bagus, selama Ibu memperhatikan tanda bayi lapar atau tanda-tanda kenyang. Tanpa Ibu sadari, payudara akan belajar menanggapi kebutuhan bayi dengan memproduksi ASI tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit, atau memproduksi dalam jumlah yang tepat. Selamat menyusui ya, Bu.