Nakita.id - Di tengah lingkungan yang serbasibuk dan sangat kompetitif, nilai-nilai tentang disiplin diri sudah mulai ditinggalkan. Banyak orang yang berharap mendapatkan gratifikasi instan. Kondisi ini diperburuk dengan program-program televisi yang menayangkan orang-orang berperilaku buruk dengan pengendalian diri terhadap emosi, tindakan dan kata-kata yang buruk. Yang paling menyedihkan adalah, makin buruk bintang-bintang realitas TV, makin tinggi ratingnya.
Untuk itu, mempertahankan pengendalian diri merupakan komponen penting. Manfaat anak yang belajar cara mengendalikan dirinya berguna ketika ia dihadapkan dengan konflik serta permasalahan yang ada dan tahu cara mengatasinya dengan cara yang bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Bentuk dari pengendalian diri juga dicerminkan dari tutur kata anak.
Baca juga : Belajar Pengendalian Diri Anak Jadi Mandiri
Kita harus mengingatkan anak-anak bahwa mereka adalah penguasa bagi diri sendiri. Mereka juga perlu diingatkan bahwa mereka bisa mengendalikan reaksi mereka terhadap peristiwa, orang, lingkungan, dll. Mereka bukan daun yang bisa dipermainkan angin—mereka memiliki kemampuan untuk melatih kendali. Butuh latihan dan ketekunan untuk memperkuat otot-otot pengendalian diri. Ini beberapa cara yang bisa digunakan orang tua dalam membimbing anak-anak mereka untuk mengendalikan diri:
- Tunjukkan perjuangan Ibu. Mengajarkan cara menguasai diri kepada anak-anak kita bisa jadi sangat sulit jika kita sendiri tidak mewujudkannya. Setiap orang yang berusaha mengendalikan diri pasti pernah juga lepas kontrol dan marah besar. Itu manusiawi. Ibu bisa membagikan masa-masa itu kepada anak. Katakan bagaimana Ibu meminta maaf dan langkah-langkah apa yang Ibu ambil untuk menghindari kejadian itu berulang. Misalnya, tidak menjadwalkan rapat sebelum makan siang karena rasa lapar bisa menghilangkan kendali diri. Membiarkan mereka tahu sekilas bagaimana Ibu berjuang untuk menguasai diri bisa memotivasi mereka dalam perjuangan mereka sendiri.
- Praktikkan. Menegakkan disiplin diri tidak berbeda dari berlatih satu cabang olahraga. Atlet-atlet profesional, misalnya, kerap melakukan latihan yang sama berulang-ulang. Pengendalian diri bisa dicapai dengan mempraktikkannya lagi dan lagi. Jika anak sesekali kehilangan kontrol diri, itu tidak berarti dia gagal. Kemunduran tak bisa dihindari. Yang paling penting adalah berusaha untuk mencoba lagi.
- Beri anak strategi. Ketika kehilangan pengendalian diri, biasanya anak akan sering memukul, menendang, dan menjerit. Cara yang baik untuk dapat mengatur pengendalian diri anak meliputi:
- Menghitung sampai sepuluh sebelum memberikan respons
- Menghindarkan diri dari orang lain
- Meletakkan kepala di atas meja, jika di sekolah
- Melompat-lompat, jika bisa di mini trampolin
- Berlari mengelilingi rumah
Baca juga : 6 Tip Mudah Mendidik Anak Supaya Optimis
- Tunda gratifikasi. Disiplin diri bisa diajarkan dengan tidak memenuhi permintaan anak saat itu juga. Jangan biarkan mereka menggunakan cara mereka hanya karena Ibu ingin ketenangan. Beberapa cara untuk membantu anak-anak belajar untuk menunggu meliputi:
- Mengunjungi toko tanpa membelikan apa-apa untuk anak
- Membatasi jumlah hadiah di hari libur dan hari ulang tahun
- Tidak memberikan makanan ringan sebelum makan malam
- Membuat anak menunggu gilirannya
Baca juga : Kontrol Diri Sejak Bayi
- Jangan jor-joran memberi hadiah. Pengendalian diri lebih tentang keadaan batin seorang anak ketimbang kepatuhan luar. Kita ingin hati mereka juga terlibat dalam penantian. Jangan berikan penguatan positif secara terus menerus untuk setiap kepatuhan dalam menanti. Contohnya, seorang anak menunggu giliran karena memang itu yang semestinya, jangan karena ia bakal mendapatkan cokelat, jika ia melakukannya. Jika tidak, seorang anak tidak akan bisa menunggu tanpa ada iming-iming hadiah. Namun, sesekali, hadiah kecil untuk perilaku penantian yang luar biasa boleh juga.