Nakita.id - Sebenarnya istilah slap cheek atau slap face merupakan inti dari fifth disease (penyakit kelima), kondisi yang seolah-olah pipi anak terkena tamparan. Khawatir anak Anda mungkin mengalami sindrom ini? Cari tahu lebih dalam penyakit apa itu, bagaimana tanda-tanda, dan yang lebih penting, bagaimana mengobatinya.
Apa itu slapped cheek syndrome?
Penyakit ini disebabkan oleh penyebaran virus yang umum menyerang anak-anak antara usia 4 hingga 12 tahun. Namun, bisa juga menyerang anak di segala usia atau orang dewasa. Secara umum slapped cheek syndrome bukan infeksi yang perlu dikhawatirkan. Mayoritas orang yang terkena virus ini bahkan tidak tahu mereka mengalaminya. Penyakit ini bisa sembuh tanpa komplikasi apa pun.
Baca juga : Pemeriksaan untuk Deteksi Dini Down Syndrome
Bagaimana proses penyebarannya?
Slapped cheek syndrome menyebar melalui udara ketika kita batuk, tertawa dan bersih, atau lewat air liur dan muncratan ludah ketika kita berada dekat penderita. Inilah mengapa ketika anak-anak terkena virus ini (sebagian besar berusia antara empat dan dua belas tahun), bisa menyebar secara cepat ke seluruh kelas atau bahkan sekolah. Virus ini disebut Parvovirus B19, mirip dengan parvovirus yang terserang pada kucing dan anjing, tetapi tidak dapat menular dari manusia ke hewan atau sebaliknya.
Apa saja gejalanya?
Gejala-gejala dari slapped cheek syndrome umumnya dimulai dengan flu biasa, seperti bersin, pilek, sakit tenggorokan, sedikit sakit kepala dan mungkin sedikit demam. Karakteristik dari infeksi ini adalah ruam. Pipi anak tampak seperti habis ditampar, ruam merah, jerawat yang mungkin timbul di satu atau kedua pipi, tetapi bisa menyebar ke seluruh tubuh. Bisa saja menjalar ke bagian depan, belakang, lengan, kaki, telapak tangan dan telapak kaki.
Baca juga : Bahaya SIDS, Sindrom Kematian Mendadak Pada bayi
Umumnya, infeksi ini tidak menyakitkan tapi mungkin sedikit menjengkelkan bagi sebagian orang. Berbeda dengan ruam meningitis yang mengkhawatirkan, jika Ibu menekan ruam pada pipi yang terserang sindrom ini, tanda itu memudar.
Sekitar 1 dari 4 kasus slapped cheek syndrome tidak menunjukkan gejala sama sekali, sehingga kadang-kadang sulit dideteksi. Gejala utamanya adalah demam ringan, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, ruam merah pada wajah. Ruam biasanya tidak menyakitkan dan ketika ruam menghilang, anak Ibu tidak menular.
Bagaimana mengobati slapped cheek syndrome