Nakita.id - Setiap hari Anda berusaha membuat anak tenang dan tidak hiperaktif Tapi sebuah studi baru menunjukkan bahwa anak-anak tidak bisa disalahkan karena rentang perhatiannya yang rendah.
Para peneliti dari Ohio State University mengadu orang dewasa dan anak-anak dalam pertarungan fokus dan mengingat. 69 peserta dibagi antara 35 orang dewasa dari berbagai usia dan 34 anak-anak yang berusia 4 dan 5 tahun, semuanya diberi dua tugas. Pada bagian pertama, peserta diminta untuk menonton serangkaian gambar yang menampilkan beberapa bentuk dengan warna yang berbeda dan fokus pada perubahan dalam satu bentuk tertentu.
(Baca juga : Riset: Sunat Lebih Baik Dilakukan Saat Bayi)
Yang kedua, peserta disuruh melihat serangkaian gambar yang menampilkan hewan-hewan. Sekali lagi, peserta diminta untuk fokus pada satu aspek dari gambar untuk menemukan sebuah X atau O pada tubuh hewan.
Dalam kedua tugas tersebut, orang dewasa lebih baik daripada anak-anak dalam menerapkan fokus pada perubahan bentuk atau menemukan X dan O. Tetapi, anak-anak lebih baik dalam memperhatikan perubahan bentuk Dan dalam tugas menggeser gambar-gambar hewan, anak-anak juga jauh lebih baik mengingat hewan yang memiliki karakteristik unik seperti bentuk ekor, bahkan ketika mereka tidak diminta untuk memperhatikan hal-hal tersebut. Bahkan, anak-anak bisa mengingat rincian bentuk hewan sebesar 77 persen dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 59 persen.
(Baca juga : Riset: Bayi Sering Mengamati Orang Dewasa Makan)
“Intinya adalah anak-anak tidak memfokuskan perhatian sebaik orang dewasa, bahkan jika Anda meminta mereka untuk fokus,” kata peneliti studi Vladimir Sloutsky dalam rilis. “Mereka akhirnya mulai memperhatikan dan mengingat lebih banyak.”
Para peneliti menyimpulkan bahwa orang dewasa telah mengasah kemampuannya untuk selektif terhadap hal-hal yang penting saja. Tentunya, hal ini sangat berguna ketika Anda hendak melakukan sebuah pertemuan atau sedang melakukan percakapan yang panjang.
Tapi otak anak-anak tampaknya lebih baik dalam hal mengumpulkan segala hal yang ada di sekitarnya, yang membuatnya mudah untuk belajar banyak tentang situasi baru dengan sangat cepat. Pada akhirnya, penelitian menunjukkan bahwa orang tua perlu mengambil dua pendekatan ketika berhadapan dengan fokus anak-anak. Yang pertama: mencoba untuk memberinya waktu istirahat. Kedua: memahami hambatan yang dialami anak untuk kembali fokus.
(Baca juga : Riset : Akupunktur Dapat Meringankan Kolik Pada Bayi)