Ini Bahaya Pelampung Leher Bagi Bayi yang Ibu Belum Tahu

By Avrizella Quenda, Selasa, 11 Juli 2017 | 09:00 WIB
Inilah Penjelasan Mengapa Spa Bayi Dapat Berisiko Pada Bayi (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Spa bayi begitu populer, utamanya di kota-kota besar. Lihat saja fasilitas spa  yang memanjakan si kecil banyak bermunculan, sehingga banyak orangtua muda memanfaatkan layanan ini. Terlebih, si kecil pun terlihat menikmati ber-spa ria. Tertawa riang di dalam kolam dengan pelampung leher yang melingkar di lehernya. Nah, menyoal pelampung leher, para ahli memperingatkan orangtua terhadap alat bantu berenang ini. Tidak hanya di tempat spa. Pelampung leher juga populer digunakan di kolam saat bayi berenang. Baik di kolam renang pribadi maupun umum. 

Lihat saja beberapa media sosial  seperti Instagram sedang berada di bak atau kolam mandi dilengkapi dengan perangkat pengapung di lehernya yang membuat kita “gemas”. Namun, Birthlight, sebuah organisasi kesehatan keluarga nirlaba, telah menimbang-nimbang bahaya dari perangkat pengapung yang diletakkan pada leher bayi. Mengapa?

(Baca juga : Bukan hiperaktif, anak yang tidak bisa diam biasanya tergolong cerdas kinestetik)

Dalam sebuah laporan baru, Birthlight and the Swimming Teachers' Association  (STA) mengungkapkan, perangkat cincin leher yang biasa dipakaikan ke bayi saat melakukan kelas spa khusus bayi ternyata dapat menimbulkan risiko terhadap fisik, neurologis, dan psikologisnya. Sebagai awal, spa bayi memaksa si kecil jauh dari orang dewasa, alias menjauhkan anak dari "kontak manusia." Meskipun orangtua dan petugas selalu berada di dekatnya untuk tujuan keselamatan, bayi tidak dapat menikmati pengalaman bergerak bebas di dalam air.

Dalam laporan tersebut, Francoise Freedman, pendiri Birthlight, mengatakan, "Ada potensi risiko yang terkait penggunaan perangkat leher yang sering yang mengklaim keamanan total dan kenyamanan bagi para bayi, tapi membatasi mereka dari kebebasan bergerak, yang kita tahu kini dapat menyebabkan implikasi jangka panjang."

(Baca juga : Begini caranya agar si kecil cerdas segalanya)

Ia pun melanjutkan, "Ketika bayi menggantung vertikal dalam air dengan kepala yang didukung oleh struktur busa kaku, terutama bayi yang berusia di bawah lima bulan, beriisko memunculkan kompresi vertebra lembut dan halus dalam leher bayi, juga menimbulkan ketegangan di ligamen dan otot bayi. Semua itu berisiko mengakibatkan cedera.”

Pengembangan hasil gerakan dari kepala ke bawah dan kontrol kepala adalah yang pertama berdampak langsung di bulan-bulan awalnya, diikuti dengan menggulingkan tubuhnya. Gerakan tubuh utama yang membantu bayi untuk mencapai tonggak pertama ini dibatasi oleh cincin leher. Ini sangat penting bagi orangtua untuk memahami semua risiko yang dihasilkan perangkat flotasi di leher anaknya sebelum menempatkan si buah hati ke dalam air pada usia muda.

(Baca juga : Mengintip 8 jenis kepintaran anak)

Bila Ibu ingin anaknya sesekali mencoba spa bayi, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu untuk mendapatkan saran terbaik dan mencegah risiko berbahaya untuk si kecil nantinya. Atau bisa juga mengajak si kecil berenang dalam kolam bersama ayah dan ibu dengan posisi tubuh si kecil dipegangi. Selain bonding dengan ayah dan ibu tidak terganggu, cara ini juga relatif lebih aman. 

Mam, kalau ingin tahu kepintaran apa yang menonjol pada si Kecil, manfaatkan alat ukur Smart Strength Finder yang akan ditemukan setelah mengisi registrasi Parenting Club. Jika registrasi berhasil,  Mam akan mendapatkan voucher belanja senilai Rp50.000,-. 

Jangan lewatkan kesempatan ini!  Kilk dan daftarkan diri di Parenting Club.