Nakita.id - Telah diketahui bahwa air susu ibu (ASI) memiliki kandungan yang sangat baik yang dibutuhkan oleh bayi. Sebagian ibu baru menyapih bayi setelah usia dua tahun, karena ingin terus memberikan asupan terbaik bagi anak melalui ASI. Menyusui selama kurun waktu dua tahun itu disebut-sebut dapat membuat anak lebih kuat dalam melawan berbagai virus dan kuman penyakit hingga meningkatkan kekebalan tubuhnya.
Tetapi, apa manfaat yang didapatkan bayi jika hanya mendapatkan ASI dalam periode waktu yang pendek?
Ahli diet dari Johannesburg, Nathalie Mat, dan konsultan laktasi yang berbasis di Cape Town, Afrika Selatan, Louise Goosen, menjelaskan manfaat menyusui dalam periode yang pendek.
Satu Hari Menyusui hanya dalam satu hari tetap membuat bayi mendapatkan asupan kolostrum dari ASI yang memiliki konsentrasi gizi dan imunitas yang tinggi.
"Kolostrum berfungsi untuk melindungi bayi dari bakteri atau antigen lainnya yang ingin masuk ke tubuh mungilnya, yang tidak didapatkan dari susu formula. Selain itu, kolostrum juga dapat membantu mekonium dalam usus bayi, yang mengurangi risiko penyakit kuning," ujar Mat.
Kolostrum sangatlah mudah dicerna oleh usus bayi yang belum matang, dan dikemas dengan penuh antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi sekaligus membantu membangun massa otot dan tulang yang kuat. Artinya, kolostrum adalah makan pertama bayi yang ideal.
Satu Minggu Hormon oksitosin atau hormon yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran (juga dikenal sebagai hormon cinta atau pembentuk rasa senang), akan terlepas pada saat Ibu menyusui. Di saat bersamaan, proses menyusui dapat mengeluarkan oksitosin yang juga membantu rahim kembali ke ukuran pra-kehamilan.
Satu Bulan "Dalam kurun waktu ini, tubuh Ibu sedang menikmati proses pembakaran 200 hingga 500 kalori per hari. Angka tersebut sama dengan berenang30 lap atau bersepeda 60 menit," ujar Mat. Bersamaan dengan momen tersebut, Goosen menyebut, kekebalan diberikan kepada bayi melalui ASI seiring dengan perkembangan tubuhnya.
Enam Bulan "Di antara berbagai penyakit autoimun, bayi yang mendapat ASI eksklusif hingga enam bulan atau lebih akan tidak rentan terkena diabetes, alergi, dan jenis kanker tertentu pada masa kecil atau dewasanya. Bahkan, dalam beberapa penelitian ditemukan indikasi bahwa bayi yang disusui dengan rutin akan mendapatkan skor IQ lebih tinggi," kata Mat.
Periode ini juga memberikan dampak untuk Ibu. Goosen mengatakan, ASI jangka panjang berkaitan dengan penurunan berat badan, gula darah yang lebih terkontrol, dan jumlah kolesterol baik di dalam tubuh.
"Artinya, efek tersebut juga berkontribusi untuk menurunkan risiko penyakit jantung," ujar Goosen.
Jadi, dampak positif menyusui terjadi dalam periode singkat, dari satu hari hingga enam bulan, batas waktu ASI eksklusif. Berapa lama kemampuan Ibu memberikan ASI, tentu berdampak pada kesehatan si bayi.