Riset: Ini Bukti Membedong Bayi Superkencang Menyebabkan Panggul Bergeser

By Avrizella Quenda, Selasa, 2 Mei 2017 | 05:09 WIB
Membedong Bayi Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Hip Displasia (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Membedong bayi adalah sebuah praktik yang lazim di kalangan orangtua. Bayi baru lahir yang dibungkus selimut lembut memang lebih tenang tidurnya. Namun, dokter memperingatkan bahwa bayi yang sering dibedong dapat berisiko mengalami penyakit hip dysplasia (displasia panggul).

Displasia panggul adalah kondisi bergesernya panggul dari tempatnya akibat sendi panggul yang lemah. Kondisi yang juga bisa disebut sebagai dislokasi panggul ini terjadi antara lain karena bayi dibungkus dengan bedong yang superkencang.

Kasus yang sama dialami anak laki-laki dari Genevieve Lennon yang bernama Matthew. Dokter mendiagnosis Matthew mengalami displasia panggul pada usia 15 bulan setelah Genevieve dan pasangannya mengamati bahwa Matthew tidak mampu belajar berjalan dengan baik. Dokter mengatakan bahwa daerah panggul Matthew tidak berkembang dengan baik, yang kemungkinan disebabkan karena seringnya ia dibedong, Sydney Morning Herald melaporkan.

(Baca juga: Kapan Harus Berhenti Membedong Bayi)

Pada kasus lain, displasia panggul pada bayi semakin menjadi  karena ibu melahirkan secara sungsang atau ada riwayat displasia panggul dalam keluarga. Masalahnya adalah bayi yang mengalaminya tidak merasakan sakit, demikian menurut Hip Dysplasia Institute. Jadi, kondisi ini mudah terabaikan meskipun Ibu melakukan kunjungan reguler ke dokter anak, atau lebih buruk lagi, tidak ditangani. 

Sebuah kajian yang diterbitkan di The Medical Journal of Australia 2016 menyebutkan displasia panggul pada bayi saat ini meningkatkan kekhawatiran di negara-negara seperti AS, Inggris dan Australia. Di negara-negara maju seperti ini, juga di Indonesia, membedong bayi adalah praktik yang populer. Dalam banyak kasus, displasia panggul tidak dapat terdeteksi lebih awal, sehingga meningkatkan kebutuhan akan tindakan operasi atau kunjungan rumah sakit dan biaya perawatan kesehatan.

(Baca juga: Tabloid nakita - Video Tutorial - Membedong Bayi)

Studi lain yang diterbitkan pada 2013 juga menyebutkan risiko displasia panggul meningkat karena beberapa orangtua membungkus atau membedong bayinya terlalu erat di sekitar kaki. "Agar panggulnya berkembang dengan baik dalam enam bulan pertama, kaki Matthew harus ditekuk dan dipindahkan secara terpisah," kata Dr. Nicholas P. Clarke.

Matthew menjalani operasi untuk memperbaiki dan membangun kembali soket panggulnya dan ia akan diminta mengenakan penjepit setidaknya enam minggu lagi. Ibunya berkata, "Ia merasa frustrasi, ia bisa menggerakkan tubuhnya sedikit, tapi jika jaraknya jauh, ia membutuhkan seseorang untuk menjemputnya dan memindahkannya."

(Baca juga: Bayi Dianjurkan untuk Dibedong. Ini Manfaatnya)