Nakita.id - Amukan dan ledakan emosi yang diluapkan setiap anak merupakan bagian normal dari pertumbuhan. Namun, orang tua terkadang sangat bingung mencari cara mengatasi kemarahan si kecil sekaligus memastikan kita sedang membesarkan anak-anak yang kelak menjadi orang berperilaku baik.
Perlu diakui bahwa memang agak memalukan saat anak berperilaku buruk di depan umum. Dengan semua mata yang tertuju pada Ibu, Ibu pun merasa berada di bawah tekanan untuk bertanggung jawab dan mengakhirinya dengan satu langkah cepat.
Jadi bagaimana orang tua perlu mengakhiri perilaku buruk anak? Bagaimana cara Ibu memberitahu anak untuk bisa tenang dan juga menyampaikan bahwa perilaku semacam itu tidak dapat diterima? Dr Shuchi Dalvi, psikolog anak, membagikan beberapa tip praktis tentang bagaimana orangtua dapat mengambil alih dan juga menghindari ledakan emosi semacam ini.
(Baca juga : Ternyata, Ini Penyebab Anak Mengamuk)
- Jadilah orang tua yang dibutuhkan anak, bukan yang diinginkan orang lain: Sebagai orang tua, tekanan karena terus-menerus dinilai dan menjadi berhatian orang. . Bagaimanapun, ketika anak menjadi tontonan di depan banyak orang, Ibu harus membuat pilihan. Ibu bisa menjadi orangtua yang dibutuhkan anak saat ini, atau menjadi ibu yang mengendalikan anak sesuai dengan harapan setiap orang. Jangan menghindar dari anak, jika memang membuat anak merasa lebih tenang, sebaiknya berikan anak pelukan saat menangis.
- Jangan terlalu disiplin: Ibu pasti memiliki teknik pendisiplinan yang biasanya digunakan untuk anak. Bahkan jika anak sedang mengamuk, reaksi Ibu seolah tidak memperhatikan anak dan menunggunya sampai tenang. Pilihlah teknik mendisiplinkan anak yang kira-kira efektif. Terapkan taktik yang sama saat Ibu berada di luar dan amukan anak terjadi di depan umum. Jangan terlalu keras pada anak hanya karena banyak orang yang melihat.
(Baca juga : Anak yang Suka Mengamuk Bisa Ditaklukkan dengan 4 Langkah Ini)
- Jangan menertawakannya: Tertawa saat anak marah dan mengamuk di depan umum tentu tidak akan membuatnya tenang. Anak-anak tidak akan merasa menyesal, atau memiliki ingatan yang cukup baik tentang kesalahan tindakan yang dilakukannya. Ibu perlu mengoreksi diri saat ia bertingkah laku buruk. Ibu bisa memberinya waktu dan mengatakan kepadanya bahwa Ibu akan menghukumnya nanti.
- Bicaralah dengan anak sebelumnya: Beberapa situasi memang bisa memicu ledakan emosi. Seperti ketika sedang mengunjungi ke toko permen, anak tergiur dengan banyaknya permen di sana dan ingin mendapat banyak. Ia bisa mengamuk jika permintaannya tidak dituruti. Sebagai orang tua, Ibu bisa mencegah pemicu tantrum tertentu. Ini akan lebih membantu jika Ibu berbicara dengan anak terlebih dahulu tentang ke mana Ibu dan anak akan pergi, apa yang akan dilakukan dan bagaimana Ibu mengharapkannya untuk berperilaku.
(Baca juga : Di Balik Tantrum pada Anak Terdapat Segudang Manfaat)