nakita.id- Dalam saat-saat kebersamaan, Ibu biasanya mencurahkan segenap perasaan serta kasih sayangnya, baik secara verbal maupun fisik, kepada si kecil agar ia tahu betapa ia sangat dicintai dan dikasihi. Ibu tak peduli, seandainya si kecil masih tak mengerti kasih sayang yang diberikan. Namun siapa mengira, sesungguhnya si kecil tahu kok, dia disayangi. Bahkan, dia bisa membalas kasih sayang ibunya lewat sejumlah tanda cintanya, yang mungkin tidak kita sadari sebagai orangtua.
Adalah ahli saraf professor Lise Elliot dari Fakultas Kedokteran Universitas British Colombia di Kanada, bersama koleganya dokter anak Harvey Karp, memberikan ulasan tentang tanda -tanda si bayi sesungguhnya sangat mencintai orangtuanya. Kesimpulan tanda-tanda ini merupakan hasil pengamatan Lise dan Harvey, pada sejumlah bayi di kota Vancouver, Kanada. Inilah tanda-tanda itu;
- Ia menatap mata ibunya: Bayi baru lahir senang menatap wajah orang-orang di sekelilingnya, dan wajah sang ibu adalah favoritnya. Tatapan penuh perasaan dari si kecil merupakan salah satu bentuk naluri bertahan hidup bawaan yang dirancang untuk memikat cinta dan perhatian orang-orang yang mengasuhnya. Tapi sesungguhnya tatapan itu juga merupakan bentuk awal cintanya kepada Ibu, seketika itu ia menyadari, bahwa Ibu adalah bagian terpenting dalam hidupnya.
- Ia mengenali bau khas ibunya: Jika si kecil diminta untuk memilih antara seikat bunga mawar yang wangi semerbak dan kaus Ibu yang bau karena keringat dan penuh noda susu, ia sudah pasti akan memilih kaus si ibu. “Bahkan bayi berumur satu minggu pun akan menggerakkan kepalanya ke arah breast pad yang basah karena ASI ibunya,” jelas Lise. Bagi bayi yang baru saja lahir, tak ada aroma yang lebih wangi daripada bau ibunya sendiri.
- Ia tersenyum ke arah ibunya: Ingatkah ibu saat pertama kali bayi memberi senyumannya yang tulus dan indah? Momen itu sangat menakjubkan, bukan? Itu adalah cara yang digunakan bayi untuk menyatakan “Aku mencintaimu, Ma.”
- Ia "berbicara" kepada ibunya: Saat bayi pertama kali mendekut, dekutan itu pasti ia tujukan kepada ibunya ataupun orang lain yang mengasuhnya. Bayi menggunakan bahasa awal ini (yang disebut percakapan proto/protoconversation) untuk terhubung dengan ibu. Jadi berilah ia jawaban yang hangat di saat Ibu melihat atau mendengar dekutannya Di momen itu sesungguhnya Ibu dan si kecil tengah meletakkan fondasi untuk percakapan sebenarnya di kemudian hari.
- Ia tak ingin ibu jauh darinya: Saat menginjak usia sekitar enam bulan, si kecil akan mulai menyadari bahwa dia tidak suka jika Ibu berada jauh darinya. Dia mungkin akan mengernyitkan wajahnya atau malah menangis saat Ibu melangkah keluar dari kamar, dan akan tersenyum saat Ibu kembali, suatu pertanda bahwa dia tengah mengembangkan rasa keterikatannya dengan ibunya.
- Ia ingin melakukan segala hal yang menarik perhatian ibu: Saat Ibu tengah sibuk, baik mengatur rumah, menyiapkan makanan, maupun memilah setumpuk cucian kotor, bayi akan berusaha ikut nimbrung dan melakukan hal yang sama dengan membiarkan wajah dan matanya berpaling mengikuti kegiatan Ibu. Perilaku ini akan mulai diperlihatkan bayi saat ia baru berumur beberapa bulan, dan akan semakin jelas saat ia menginjak usia sembilan sampai dua belas bulan. Hal itu merupakan tanda bahwa si bayi merasa terikat dengan Ibu dan menghargai hal-hal yang menarik perhatian Ibu.
- Ia menggunakan ibunya sebagai pelindung: Jangan kaget saat bayi berusaha menyembunyikan kepalanya di dada Ibu ketika ada orang baru yang muncul di hadapannya. Stranger anxiety (merasa takut pada orang asing), merupakan tahapan yang normal pada perkembangan bayi, dan saat bayi mengarahkan kepalanya ke tubuh Ibu untuk dilindungi, sesungguhnya hal itu hanya semakin menunjukkan bahwa bayi sangat mencintai Ibu dan percaya bahwa Ibu akan selalu melindunginya dan membuatnya merasa aman.
Demikian 7 tanda si kecil mencintai ibunya. Nah, Ibu sekarang sudah semakin tahu si kecil sangat mencintai ibu, dan mempercayai Ibu seutuhnya. Jadi, tentunya Ibu semakin tambah cinta sama si kecil, ya? (*)