Ini 4 Alasan Membolehkan Anak Main Video Game (dengan Batasan)

By Avrizella Quenda, Sabtu, 6 Mei 2017 | 23:07 WIB
4 Alasan Mengejutkan Orangtua Membiarkan Anaknya Bermain Video Game (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Hari cerah di luar, udara segar. Hmm, anak-anak semestinya berada di luar, bermain menikmati keindahan pagi. Tapi, anak Ibu malah asyik berkutat dengan video game-nya. Ia tak peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Frustrasi ya, Bu?

Nanti dulu, ada kabar baru untuk Ibu tentang dampak video games terhadap anak-anak. Ada banyak alasan yang didukung ilmu sains yang menyebutkan video game tidak selalu berarti buruk. Sebaliknya, banyak manfaat baik untuk anak-anak, terutama bila menyangkut perkembangan kecerdasan dan psikologisnya. Berikut adalah empat alasan ilmiah orang tua boleh membiarkan anak bermain video game:

(Baca juga: 4 Gangguan Kesehatan Bila Terlalu Lama Bermain Games)

1. Mempertajam kemampuan berpikir anak

Keyakinan bahwa video game tidak memberikan manfaat intelektual untuk anak-anak adalah salah. Bermain video game bisa mempertajam kemampuan kognitif anak. Permainan ini membantu anak memperbaiki kemampuan berpikir, membaca, belajar, penalaran dan fokusnya. Misalnya permainan yang melibatkan tindakan seperti Halo 4 dan Grand Theft Auto IV. Anak-anak yang bermain ini diketahui telah mengembangkan kemampuan berpikir abstrak dan berpikiran lebih baik, di mana anak dapat membayangkan dalam bentuk 3D bila gambar 2D akan terlihat jika diputar.

Menurut sebuah studi, kemampuan berpikir yang diajarkan video game sama baiknya dengan kursus sekolah menengah dan perguruan tinggi yang mengajarkan hal yang sama. Karena sebagian besar video game berorientasi dengan aksi yang mengharuskan pemain membuat keputusan sepersekian detik, kemampuan pengambilan keputusan anak juga meningkat secara signifikan. Tidak hanya itu, tapi video game juga meningkatkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.

2. Anak jadi termotivasi untuk mengatasi kegagalan

(Baca juga: Bermain Pokemon GO Bantu Membangun Ikatan Anak dengan Orangtua)

Ada yang disebut “Teori Tambahan tentang Kecerdasan” yang menyebutkan bahwa anak-anak yang dipuji karena upayanya sendiri (misalnya: Wow, kamu bisa melakukannya!) tumbuh sebagai anak yang yakin bahwa mereka bisa lebih pintar seiiring waktu. Tapi, anak-anak yang dipuji karena kecerdasan mereka (Wow, kamu sangat pintar!), tumbuh menjadi anak yang percaya bahwa kecerdasan itu bawaan dari lahir dan tidak bisa dikembangkan. 

Periset percaya bahwa bermain video game adalah tempat yang baik untuk membantu anak-anak memperoleh gagasan tentang kecerdasan. Berkat ini, meski banyak kegagalan saat bermain video game, anak tekun untuk berbuat lebih baik setiap saat, sehingga meningkatkan motivasi anak untuk berbuat lebih baik.

Video game juga memberi umpan balik pada kemampuan anak secara nyata melalui poin dan nilai hidup. Hal ini membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya dan membantu anak dalam mengatasi kegagalan dengan cara yang sehat. Para ilmuwan percaya bahwa anak-anak menjadi sangat optimis dalam mencapai tujuan, yang juga membantunya mendapatkan kesuksesan dalam pendidikan.

3. Membantu anak menjadi lebih kuat secara emosional