Ingin Anak Pandai Bahasa dan Matematika? Ini Hal Sederhana yang Bisa Ibu Lakukan

By Avrizella Quenda, Selasa, 12 September 2017 | 09:31 WIB
Anak-anak dan Orang Dewasa Memiliki Tingkat Perhatian yang Berbeda (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Anak-anak usia prasekolah sudah bisa diberikan awal yang baik dalam pelajaran bahasa dan matematikanya. Syaratnya, orang tua harus berinteraksi dengan mereka secara benar, demikian saran peneliti.

Kajian-kajian menunjukkan sebuah kaitan yang kuat antara gerak tubuh, menunjuk pada benda-benda dan kemampuan anak-anak yang sangat muda usia ini dalam memperoleh kosa kata. Mengaitkan bilangan ke dunia nyata, misalnya dengan menghitung chicken nugget di piring, penting untuk meningkatkan pemahaman anak tentang matematika.

Para psikolog yang menghadiri simposium ilmiah di Boston, Amerika Serikat, menjabarkan apa yang harus dilakukan orang tua untuk menyediakan batu loncatan yang akan membantu anak-anak tumbuh dengan kemampuan bahasa dan matematikan yang baik. 

Baca juga: Mam, kalau ingin tahu kepintaran apa yang menonjol pada si Kecil, manfaatkan alat ukur Smart Strength Finder yang akan ditemukan setelah mengisi registrasi Parenting Club. Jika registrasi berhasil,  Mam akan mendapatkan voucher belanja senilai Rp50.000,-. 

Untuk bahasa, saat terpenting adalah sekitar usia satu tahun, sebleum anak bahkan belajar berbicara. Dr Meredith Rowe, dari Universitas Harvard, mengatakan bahwa ada perbedaan besar dalam prestasi bahasa antara anak-anak dari keluarga miskin dan anak dari keluarga berada.

Alasan kenapa anak-anak yang lebih beruntung bisa melakukan lebih baik bisa ditelusuri lewat gerak tubuh: ketika para orang tua mendukung penggunaan kata-kata dengan gerak tubuh, ini akan membantu anak-anak mengaitkan kata ke beda. 

“Ada jendela kesempatan ketika anak-anak baru memasuki tahap komunikasi produktif mereka, 1- hingga 18 bulan,” kata Dr Meredith dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science.

(Baca juga: Anak Tak Bisa Diam, Pertanda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi)

TDr Meredith bertutur tentang jenis gerak tubuh yang bisa orang tua gunakan ketika berinteraksi dengan anak-anak, seperti menunjuk benda-benda. "Orang tua yang memberi isyarat pada banyak hal memiliki anak yang juga memberi isyarat pada banyak hal, dan memprediksi kemampuan bahasa anak yang sangat kuat nantinya.”

"Kami menemukan bahwa bahkan jika Anda memperhatikan anak-anak usia setahun, ada perbedaan sosioekonomi yang besar dalam penggunakan gerak tubuh yang memprediksi bagaimana mereka menggunakan kosa kata di saat taman kanak-kanak,” kata Dr. Meredith 

Berbagai faktor dapat menjelaskan mengapa orang tua yang berpendapatan rendah cenderung tidak menggunakan bahasa gerak tubuh, termasuk kurangnya kepercayaan diri, stres dan depresi. Dr Liz Gunderson, dari Temple University di Philadelphia, menemukan bagaimana anak-anak prasekolah berinteraksi berdampak sama terhadap kemampuan matematika.

Kuncinya adalah membantu anak sering berlatih menghitung benda-benda yang bisa ia lihat dan ia sentuh, baik di sekitar anak maupun melalui buku. "Jika Anda berbicara tentang tiga chicken nugget di piring Anda, Anda harus benar-benar bisa melihat tiga chicken nugget," kata Dr Liz. Bila Ibu menggunakan cara dengan permainan petak umpet dan menghitung sampai 10, maka cara ini sama sekali tidak berguna atau tidak efektif diterapkan bila ingin anak pandai matematika.

Mam, kalau ingin tahu kepintaran apa yang menonjol pada si Kecil, manfaatkan alat ukur Smart Strength Finder yang akan ditemukan setelah mengisi registrasi Parenting ClubJika registrasi berhasil,  Mam akan mendapatkan voucher belanja senilai Rp50.000,-. 

Jangan lewatkan kesempatan ini!  Kilk dan daftarkan diri di Parenting Club.