Ini Yang Harus Dilakukan Bila Si Kecil Demam

By Nur Ayu Kartikasari, Selasa, 9 Mei 2017 | 06:00 WIB
Meski kebanyakan demam akan sembuh dengan sendirinya, segera hubungi dokter jika demamnya mencapai suhu 38°C atau lebih dan disertai tanda-tanda lain seperti sesak, mengantuk, kejang, nyeri otot, atau sakit kepala berat. (Santi Hartono)

nakita.id.- Perlu untuk diketahui bahwa demam bukanlah penyakit karena demam biasanya merupakan gejala dari masalah yang mendasari demam tersebut. Oleh karena itu, tidak semua demam harus diobati.

Akan tetapi, demam yang tinggi dapat membuat anak tidak nyaman dan memperburuk masalah seperti dehidrasi,  bahkan kejang khususnya untuk anak di bawah 5 tahun. Selain itu, kenaikan suhu tubuh sering juga disertai dengan gejala yang lain seperti sakit kepala, badan pegal-pegal, kedinginan, dan lemah sehingga anak menjadi rewel.

Baca juga: Suka Kejang Berpengaruh Pada Tumbuh Kembang Anak

Mengapa anak bisa demam, menurut American Academy of Pediatrics seperti yang dikutip oleh webmd.com, demam memiliki beberapa penyebab potensial, di antaranya:

- Infeksi: Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi atau penyakit lainnya. Demam itu sendiri sering kali merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Demam membantu tubuh menstimulasi mekanisme pertahanan alami. - Memakai pakaian yang terlalu tertutup: Bayi, terutama bayi yang baru lahir, mungkin mengalami demam jika mereka dibedong terlalu rapat atau dalam lingkungan yang panas. Namun, demam pada bayi baru lahir dapat mengindikasikan infeksi serius. - Imunisasi: Bayi dan anak-anak kadang-kadang mendapatkan demam ringan setelah mendapatkan vaksinasi.

Cara cepat dan mudah untuk mengetahui apakah si kecil mengalami demam adalah dengan mengukur suhu tubuhnya dengan menggunakan termometer yang ditaruh di ketiak atau di lubang anus. Dikatakan demam jika suhu tubuh anak diatas 37,5° C.

Jika anak demam, hal utama yang penting dilakukan menjaga agar mereka cukup terhidrasi dengan memberinya banyak minum. Bahkan ketika anak tidak haus, berilah minum sedikit-sedikit tapi sering.

Anjuran mengompres tubuh anak yang demam bisa dilakukan, namun jangan menggunakan kompres dingin pada anak demam karena dapat menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit menjadi sempit (konstriksi) sehingga akan mengurangi hilangnya panas dan bukannya mengatasi demam, malah panas akan terperangkap di bagian-bagian yang lebih dalam dari tubuh. Lebih baik gunakan kompres dengan air matang biasa.

Penting diingat, obat-obat penurun panas tidak mengobati penyebab demam. Mereka hanya membantu meringankan ketidaknyamanan. Oleh karena itu tidak perlu memberi anak obat jika mereka nyaman dan tidak terganggu oleh demam.

Meski kebanyakan demam akan sembuh dengan sendirinya, ibu perlu  menghubungi dokter segera jika si kecil: - Berusia di bawah tiga bulan demam dengan suhu 38°C atau lebih - Berusia antara 3 – 6 bulan demam dengan suhu 39°C atau lebih - Berusia di atas enam bulan dengan demam disertai tanda-tanda lain seperti sesak, mengantuk, kejang, nyeri otot, atau sakit kepala berat. - Demam telah belangsung selama tiga hari.

Secara umum demam memiliki tiga tingkatan fase, yaitu fase kedinginan, fase demam, dan fase kemerahan. Fase kedinginan merupakan awal dari peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan aktivitas otot yang menghasilkan panas berlebih. Akan tetapi, panas yang dihasilkan justru akan menimbulkan sensasi dingin berlebihan (menggigil kedinginan).

Pada fase demam, demam yang telah terakumulasi tersebut kemudian akan mengalami keadaan setimbang, yang mana suhu tubuh masih tetap tinggi.  Sedangkan fase kemerahan adalah fase penurunan suhu tubuh yang ditandai dengan keluarnya keringat dan kulit tubuh yang berwarna kemerahan.

Prinsip utama menghadapi demam adalah orangtua tidak perlu panik, umumnya demam tidak membahayakan jiwa. Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengamati perilaku anak. Bila saat suhu agak rendah anak masih tetap aktif, masih riang, masih mau main, maka kita tidak perlu cemas. (*)