Riset: Aktivitas Fisik Membantu Anak Melindungi Diri dari Depresi Masa Kecil

By Avrizella Quenda, Selasa, 9 Mei 2017 | 07:21 WIB
Banyak bermain di luar ruangan membuat anak lebih sehat. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Aktivitas fisik secara teratur yang dilakukan anak-anak dapat memperbaiki kesehatan fisiknya dan juga membantu melindunginya terhadap depresi. Pernyataan ini dibenarkan oleh peneliti sekaligus psikiater anak.

Sebagai psikiater dan peneliti anak dan remaja, mereka baru saja menyelesaikan sebuah studi yang mengeksplorasi efek perlindungan potensial dari aktivitas fisik. Para peneliti telah mengumpulkan 40 penelitian dan menemukan hubungan antara anak yang lebih aktif dan sedikitnya gejala depresi di masa depan.

Sejumlah faktor dapat berperan dalam perkembangan depresi pada anak-anak. Riwayat depresi keluarga, terutama pada orangtua yang dapat menempatkan anak pada kemungkinan timbulnya penyakit yang lebih tinggi. Anak-anak yang tidak merasa cocok dengan teman sebayanya atau secara diam-diam berjuang di sekolah berisiko tinggi mengalami depresi. Hal ini terkadang diakibatkan oleh ketidakmampuan belajar anak yang tidak terdeteksi, diintimidasi atau dikucilkan secara sosial, atau berada dalam program akademik yang menjadi kelemahan mereka.

(Baca juga : Aktivitas Fisik Anak Ternyata Juga Melatih Kemampuan Otaknya)

Di sisi lain, memiliki dukungan sosial yang solid dan merasa terhubung dengan keluarga dan teman diketahui memiliki manfaat kesehatan mental anak. Begitu pula tidur nyenyak yang berkualitas juga bisa meningkatkan mood anak.

Beberapa orang khawatir bahwa berbicara tentang kesedihan atau gejala depresi lainnya akan membuat masalah semakin buruk. Tapi itu adalah kesalahpahaman belaka. Terkadang orang juga berpikir bahwa ketika anak-anak mengalami depresi, perilaku anak ditunjukkan dengan disengaja atau sukarela. Depresi adalah gejala kelainan yang mempengaruhi otak dan tubuh yang juga membutuhkan perawatan, seperti penyakit lainnya.

Lebih dari 3 juta anak-anak berusia antara 12 dan 19 tahun berisiko mengalami depresi. Depresi juga bisa terjadi bersamaan dengan kondisi lain, termasuk gangguan kecemasan atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Penelitian juga menunjukkan bahwa jenis masalah ini akan berlanjut saat anak-anak bertambah usia.

(Baca juga : Perlu Dicoba! 4 Aktivitas Fisik Ini Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak)

Lebih dari 70 persen orang dewasa yang menderita penyakit jiwa mengalami gejala untuk pertama kalinya saat mereka masih kanak-kanak atau remaja.

Depresi bisa berdampak buruk pada anak-anak dan keluarganya, untuk itu penelitian diperlukan. SickKids, rekan-rekan peneliti segera mempelajari lebih lanjut tentang faktor risiko, penyebab depresi, dan intervensi yang paling efektif. Jika Ayah dan Ibu khawatir anak mengalami depresi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berbicara dengannya.

Tanyakan bagaimana perasaannya, dengarkan, dan berikan dukungan Ayah dan Ibu. Jangan takut untuk menghubungi dokter keluarga atau dokter anak dan mintalah bantuan. Untuk lebih jelas, perhatikan tanda-tanda anak yang mengalami depresi sebagai berikut:

(Baca juga : Aktivitas Fisik Untuk Anak Balita)