3 Perbedaan Istilah dari ‘Bayi Pelangi’ dan ‘Bayi Matahari’

By Avrizella Quenda, Sabtu, 13 Mei 2017 | 22:50 WIB
Rata-Rata Ibu Keluar dari Rumah Sakit Terlalu Cepat Setelah Melahirkan (Gisela Niken)

Nakita.id - Setiap kehamilan dan kelahiran memiliki tantangan sendiri-sendiri. Tapi untuk beberapa orang tua, keguguran sebelumnya bisa membuat kehamilan berikutnya sangat berat. Dalam kasus-kasus ini, mengetahui perbedaan antara bayi-bayi pelangi (rainbow baby) dan bayi-bayi matahari (sunshine baby) sangat membantu. Karena kadang-kadang, calon ibu bayi-bayi pelangi mungkin menghadapi masalah-masalah tersembunyi. 

Penting untuk memahami terminologi yang digunakan untuk anak-anak ini. Istilah terkait cuaca ini adalah cara sederhana untuk menggambarkan bayi yang lahir dalam situasi yang berbeda. Seperti yang dilansir di Cosmopolitan, bayi pelangi mengacu pada anak yang lahir setelah ibu mengalami keguguran, lahir mati, atau kematian bayi.

(Baca juga : Ini Dia Pengertian "Bayi Pelangi")

Di sisi lain, bayi yang terlahir dengan sebutan bayi matahari merujuk pada anak yang lahir sebelum terjadi keguguran atau lahir mati, seperti yang dijelaskan oleh Komunitas Baby Center. Bagi beberapa orang tua, membesarkan bayi pelangi adalah pengalaman yang sama sekali berbeda. 

Sebagai awal, orang tua bayi-bayi pelangi menghadapi sejumlah tantangan di tingkat personal. Seperti dilansir The Huffington Post, perasaan gembira orang tua saat menyambut bayi barunya mungkin berkurang karena rasa bersalah dan sedih untuk anaknya yang telah meninggal dunia. 

Selain itu, para orang tua ini juga mungkin sangat takut akan terjadi sesuatu yang buruk dengan bayi pelanginya. Hampir setiap kehamilan memiliki tingkat ketakutan yang sama tentang hal itu. Tapi untuk orang tua bayi-bayi pelangi, ketakutan ini bukan lagi teoritis. 

(Baca juga : Ini Tandanya Jika Bayi Merasa Bahagia)

Para orang tua mungkin menghadapi kesedihan mereka dengan cara yang sangat tertutup. Karena membicarakan keguguran dan lahir mati kadang-kadang masih tabu, menurut KidSpot, para orang tua mungkin tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari teman-teman dan keluarga. Bahkan, kenalan baru mereka mungkin tidak tahu tentang keguguran sebelum bayi pelangi. Ini bisa memubat para orang tua bayi pelangi merasa semakin sendiri dalam kehilangan mereka. 

Terakhir, interaksi sosial dengan orang-orang yang bermaksud baik bisa semakin memperumit perasaan orang tua dari bayi pelangi. Bahkan pertanyaan sederhana tentang jumlah anak yang mereka miliki dapat menyebabkan dilema, seperti yang dijelaskan dalam Good Therapy. Tidak ada jawaban yang mudah.

Sementara, mengasuh bayi matahari juga tidak selalu mudah. Setiap orang tua harus bekerja keras untuk membesarkan anak. Tapi sangat membantu untuk mengingatkan, bagi orang tua bayi pelangi, semua pekerjaan yang menyertai bayi selalu mengandung beberapa perasaan sulit tentang cinta, kehilangan, dan kehidupan baru.