Nakita.id - Teknologi modern berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat orang dewasa. Seiring dengan itu, perkembangannya juga mempengaruhi cara — atau seberapa sering — anak-anak menggunakan teknologi. Meskipun yang disebut waktu layar telah menjadi berkah bagi banyak orang tua, sebuah studi baru menguraikan beberapa dampak yang mengkhawatirkan, salah satunya anak jadi terlambat bicara.
Dalam sebuah penelitian yang dipresentasikan oleh Pediatric Academic Societies Meeting pada 4 Mei 201, tim periset yang dipimpin Dr. Catherine Birken menemukan kaitan antara waktu layar dan keterlambatan bicara pada anak-anak yang berusia antara 6 bulan dan 2 tahun. Studi ini belum dipublikasikan untuk penayangan publik, namun temuannya telah banyak diberitakan.
Menurut CNN, penelitian tersebut melibatkan para orang tua dari 900 anak yang berbeda dengan mencatat jumlah waktu yang digunakan anak-anak mereka dalam menggunakanberbagai gadget, seperti tablet, smartphone, atau perangkat game lainnya. Peneliti kemudian memeriksa bicara anak-anak tersebut dengan menggunakan tes bahasa yang berbeda.
Dari 900 peserta, 20 persen menghabiskan 28 menit sehari untuk melihat layar pada saat mereka berusia 18 bulan. Berita buruknya, dengan setiap peningkatan 30 menit waktu layar harian, para periset mencatat peningkatan keterlambatan bicara yang hampir 50 persen, yang berarti anak kesulitan menghasilkan suara ucapan, yang berbeda dari gerak-gerik.
(Baca juga : Ayo, Motivasi Anak untuk Tetap Aktif Bergerak)
Studi ini tidak menemukan hubungan antara penggunaan gadget dan bidang komunikasi lainnya, seperti gerak tubuh, bahasa tubuh dan interaksi sosial. Ini adalah studi pertama tentang masalah tersebut, dan lebih banyak penelitian dibutuhkan tentang apakah jenis muatan tontonan yang berbeda bisa memiliki efek yang berbeda pada anak. Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Dr. Catherine menjelaskan, "Ini pertama kalinya kami menyorot masalah potensial ini, tapi saya rasa hasilnya perlu dipertajam karena ini benar-benar pengamatan pertama.”
“Menurut saya, untuk benar-benar mengembangkan bukti yang bisa diinformasikan kepada orang tua dan dokter tentang apa yang perlu direkomendasikan, kami membutuhkan lebih banyak riset,” kata Catherine. "Anda memerlukan percobaan. Anda memerlukan bukti bagus, setidaknya studi longitudinal, tapi setidaknya, temuan ini mengidentifikasi sebuah asosiasi dan ini mendukung rekomendasi saat ini dari American Academy of Pediatrics."
Kelompok itu tidak merekomendasikan layar sama sekali, selain melakukan video chatting dengan keluarga untuk anak-anak di bawah 18 bulan. Suara dan aktivitas layar bisa mengganggu anak kecil dan bisa menyebabkan keterputusan hubungan antara anak dan orangtuanya, kata dokter anak anak.
Untuk anak-anak berusia antara 18 sampai 24 bulan, American Academy of Pediatrics merekomendasikan larangan layar total. Sebagai gantinya, ia merekomendasikan orang tua untuk memilih pemrograman berkualitas tinggi dan menonton bersamaan dengan anak-anak mereka untuk membantu ia dalam memahami apa yang sebenarnya anak lihat.
(Baca juga : 5 Kebiasaan Buruk Anak-anak yang Bisa Berubah Jadi Baik)
Michelle MacRoy-Higgins dan Carlyn Kolker adalah para penulis Time to Talk: What You Need to Know About Your Child's Speech and Language Development, yang membahas bagaimana perkembangan kata pada bayi dan anak kecil. "Kami tahu bahwa anak-anak muda belajar bahasa dengan baik melalui interaksi dan keterlibatan dengan orang lain, dan kami juga tahu bahwa anak-anak yang mendengar lebih sedikit bahasa di rumah mereka memiliki kosakata yang lebih rendah."
Mungkin saja anak-anak usia muda terlibat dalam screen time atau waktu layar, sehingga semakin sedikit waktunya untuk berhubungan dengan orang tua dan saudara kandung, kata MacRoy-Higgins. Dua tahun pertama sangat penting bagi anak-anak dan dasar awal bahasa anak penting untuk kesuksesan akademis, katanya.