Nakita.id - Jika anak hanya tahu dan bisa mengatakan satu dua kata saja, memang ada kemungkinan ia mengalami gangguan atau keterlambatan bicara. Namun, Ibu tak perlu cemas dulu karena setiap perkembangan anak berbeda-beda.
Saat ini otak anak berada di puncak lonjakan bahasa. Pada usia 2 tahun, ia akan memiliki sedikitnya 20 kata dan bisa mengumpulkan kalimat pendek dan sederhana. Pada usia 3 tahun, angka itu akan melonjak menjadi 1.000 kata.
Mengajarkan terlalu banyak kata pada awal usia batita pada dasarnya akan menguras otaknya. Lebih baik lagi jika Ibu mulai saat ia masih bayi, walaupun bayi sebenarnya belum memahami yang kita sampaikan padanya. Ada beberapa panduan lengkap dalam mengajarkan batita belajar bicara, sebagai berikut:
(Baca juga : 6 Stimulasi Agar Anak Cepat Bicara)
Lebih banyak bicara: Anak akan berbicara lebih banyak jika Ibu berbicara lebih banyak. Semakin sering anak mendengar berbagai kata, semakin cepat ia belajar bicara. Jika bingung untuk berkata apa, Ibu bisa menceritakan pada anak tentang silsilah keluarga, kakak kandungnya atau kegiatan Ibu sehari-hari.
Deskripsikan apa yang Ibu katakan: Cara yang paling mudah adalah mendeskripsikan apa yang Ibu lakukan dan rasakan saat anak berada di sekitar. Biarkan anak tahu bahwa Ibu sedang memasak, menyapu, atau melakukan kegiatan lainnya.
Tambahkan atau lengkapi kata-kata anak: Hal yang sama berlaku bila anak menggunakan sebuah kata. Jika anak menunjuk dan berkata "kucing," teruskan dan tambahkan: "Ya! Itu kucing. Ini adalah kucing yang lembut! Seekor kucing berbulu yang menjilati tangannya."
(Baca juga : Lakukan Ini Jika Anak Terlambat Bicara)
Ulangi: Lanjutkan dan ulangi kata-kata sesering mungkin. Pengulangan adalah kunci untuk anak belajar bicara lebih cepat. Ibu bisa melakukan ini dengan membuat rutinitas sehari-hari yang menggunakan kata-kata yang sama, atau melakukan sesuatu seperti menghitung objek.
Menyesuaikan nada suara Ibu: Orang tua memiliki cara bicara yang khas di mana hal ini membantu anak dalam mengingat kata-kata.
Lebih banyak yang berbicara: Anak akan belajar kata-kata lebih cepat jika ia mendengar lebih banyak orang yang mengatakan hal-hal yang sama. Itu karena penelitian telah menemukan bahwa kesenjangan dalam pemahaman anak tentang sebuah kata dapat dipenuhi oleh berbagai suara yang mengatakan kata yang sama tersebut.
Bingkai dan pengaturan variasi kata: Bingkai adalah bagian aktif dari kalimat yang memberi konteks kata tertentu. Misalnya Ibu menyuruh anak melihat ayah yang sedang membaca koran, maka anak nantinya akan memahami jika ayah sedang melakukan sesuatu dengan korannya.