Usia Ayah Dapat Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak

By Saeful Imam, Selasa, 6 Juni 2017 | 03:30 WIB
Usia Ayah Dapat Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak-anak (Saeful Imam)

Nakita.id - Usia seorang ayah pada saat kelahiran anak-anaknya dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan perilaku anak, termasuk perilaku dan masalah dengan teman sebaya, hiperaktif, dan kecerdasan emosional. "Studi kami menunjukkan bahwa keterampilan sosial adalah kunci yang dipengaruhi oleh usia ayah," kata Magdalena Janecka, kandidat doktor di Icahn School of Medicine di New York City.

"Yang menarik adalah pengembangan keterampilan dapat diubah pada anak-anak dari ayah usia tua dan juga ayah yang sangat muda," Magdalena menambahkan. Dalam kasus ekstrim, efek ini dapat menyebabkan gangguan klinis. Studi juga menunjukkan bahwa anak juga bisa menjadi jauh lebih cerdas.

(Baca juga : Dampak Positif Kedekatan Ayah dan Anak)

Para periset menemukan bahwa anak-anak yang lahir dari ayah yang sangat muda di bawah usia 25 tahun dan lebih tua di atas 51 tahun telah menunjukkan perilaku prososial dalam perkembangan awal. Tapi, pada saat anak mencapai masa remaja, ia akan tertinggal dari teman sebayanya yang memiliki ayah setengah baya.

Temuan ini mungkin memberikan wawasan tentang bagaimana usia ayah mempengaruhi risiko anak terkena autisme dan skizofrenia, yang ditunjukkan pada penelitian sebelumnya dalam makalah yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (JAACAP).

Hasil menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ayah yang sangat muda atau lebih tua mungkin memiliki situasi sosial lebih menantang, bahkan jika anak tidak memenuhi kriteria diagnostik terhadap autisme.

(Baca juga : 5 Kebaikan yang Tumbuh pada Anak Jika Sering Main dengan Ayah)

Selanjutnya, pengembangan keterampilan sosial ditemukan telah dipengaruhi secara dominan oleh faktor genetik dan bukan faktor lingkungan. Efek genetik tersebut menjadi lebih penting lagi seiring usia ayah bertambah.

Namun, para peneliti mengingatkan bahwa efek ini spesifik untuk domain sosial dan tidak diamati sehubungan dengan usia ibu. Untuk penelitian ini, Magdalena dan timnya menggunakan sampel yang terdiri dari lebih dari 15.000 anak-anak di Inggris yang diikuti antara usia 4 dan 16 tahun.