Nakita.id - Saat hamil, Ibu perlu berhati-hati dengan paparan radiasi agar tidak membawa dampak buruk terhadap janin di kandungan. Paparan radiasi tidak hanya berasal dari peralatan medis, melainkan juga dari berbagai perangkat yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Nah, supaya keseharian Ibu bisa aman dan janin dalam kandungan terjamin kesehatannya, berikut adalah tiga sumber radiasi yang perlu diwaspadai ibu hamil:
1. Pemeriksaan rontgen atau sinar-X Jenis pemeriksaan ini sering ditemui ketika berada di rumah sakit. Para ahli kebidanan menganjurkan agar Ibu sebisa mungkin menghindari pemeriksaan ini selama hamil.
Menjalani pemeriksaan ini, terutama pada awal kehamilan, bisa membuat Ibu lebih berisiko sedikit lebih besar melahirkan bayi dengan kelainan bawaan. Meski dampak buruknya masih bergantung juga pada banyaknya paparan yang diterima, sebaiknya Ibu menghindarinya. Sebab, paparan radiasi sinar-X pada janin bisa meningkatkan risiko bayi menderita kanker saat dewasa.
Ahli Epidemiologi dan Toksikologi Devra Davis, PhD, MPH, menganjurkan Ibu untuk meminta jenis pemeriksaan lainnya, seperti MRI atau USG. "Tunda pemeriksaan mamogram atau gigi, serta CAT scan yang setara dengan ratusan pemeriksaan sinar-X di area dada. Kecuali, kondisi medis Ibu memang menuntut adanya pemeriksaan ini," kata Davis yang juga penulis buku The Secret History of the War on Cancer dan Disconnect.
Kalau Ibu sempat melakukan pemeriksaan ini tanpa sadar sedang hamil, tidak perlu panik. Jika memang embrio di kandungan terkena dampak buruknya, ada kemungkinan Ibu sudah mengalami keguguran sebelum tahu sedang hamil.
2. Pemeriksaan detektor metal di bandara Sebagian ibu khawatir saat harus menjalani pemeriksaan seluruh tubuh di bandar udara. Namun, menurut Davis, paparan radiasi yang dihasilkan oleh alat di bandara terbilang minim. Bila dibandingkan, satu kali paparan dari pemeriksaan sinar-X untuk gigi setara dengan 50 kali melewati pemeriksaan tubuh di bandara.
3. Koneksi ponsel dan Wi-fi Yang satu ini bisa jadi merupakan radiasi yang paling sering Ibu alami. Meski radiasi ponsel berbeda jenisnya dengan pemeriksaan di bandara, misalnya, tetap saja ada kemungkinan terjadi efek samping yang merugikan.
Karenanya, Davis menyarankan ibu hamil untuk tidak menyimpan ponsel di kantung baju maupun celana, terutama di area perut. Selain itu, ia juga mengimbau para ibu untuk tidak membiarkan bayinya bermain ponsel. "Penting untuk menjaga jarak antara gawai dan tubuh. Tidak hanya ponsel, tapi juga tablet komputer, yang didesain dan dites untuk digunakan dalam jarak sekitar 20 cm dari tubuh orang dewasa. Bukan anak-anak, ya," kata Davis.
Selain itu, Davis juga meminta agar Ibu mematikan ponsel dan router Wi-fi di rumah di malam hari, agar bisa mengurangi paparan, terutama saat tidur. Ini mengingat saat tidur adalah saatnya tubuh melakukan perbaikan pada sel-sel DNA. "Perbanyak makan sayuran hijau seperti brokoli, dan tidurlah dalam kondisi kamar yang gelap agar tubuh bisa memproduksi lebih banyak melatonin yang bisa membantu mencegah kerusakan DNA," tambah Davis.