nakita.id.- Sebentar lagi tahun ajaran baru dimulai. Itu artinya, orangtua mulai disibukkan dengan mencari sekolah untuk anak-anaknya. Tentu yang dicari adalah yang terbaik, mengingat pendidikan adalah 'investasi jangka panjang' untuk kesuksesan anak di masa datang.
Tapi tahukah Ayah Ibu, banyak pakar pendidikan mengatakan, sekolah terbaik itu bukan berarti sekolah termahal melainkan sekolah yang nyaman dan tepat bagi anak-anak. Tapi bagaimana cara mencarinya mengingat sekolah zaman sekarang tidak sesederhana dulu. Polemik pun terjadi, beberapa pemikiran dan pertanyaan orangtua ketika akan memilih sekolah adalah negeri (milik pemerintah) atau swasta? Masuk SD usia 7 tahun atau 6 tahun? Fullday atau reguler? Sekolah umum atau agama? Kadang hal-hal tersebut membuat orangtua perlu berpikir keras ketika akan memilih sekolah yang tepat bagi anak.
Baca juga: Tip Memilih Sekolah Yang Tepat Untuk Anak
Baca Juga: Nawasiana
Untuk membantu orangtua memilih, pakar pendidikan Sheilla Ownstone dari Majelis Pendidikan Dasar di Chicago, seperti dikutip dari dailymail.com mengatakan, setidaknya ada beberapa kriteria yang menjadi acuan orangtua dalam memilih sekolah yang tepat untuk anak.
1. Lihat visi misi sekolah tersebut. Visi misi sekolah akan menentukan kurikulum yang digunakan. Sesuaikah visi misi sekolah tersebut dengan pandangan pendidikan di keluarga dan harapan orangtua.
2. Perhatikan baik-baik mulai kita datang dan bertanya informasi apakah disambut dengan baik, ramah, di jelaskan dengan sabar. Atau malah sebaliknya tidak ada yang menyapa, tidak ramah, tidak paham info sehingga kita seperti di pimpong ke sana kemari. Pemikiran sederhana, jika ke kita saja tidak ramah apa lagi nanti ke anak-anak kita? Jika gurunya tidak ramah pada kita, bisa dipastikan banyak guru yang tidak ramah, tidak sabar pada saat mengajar anak kita di sekolah. Mohon diingat bahwa guru adalah ujung tombak yang menentukan anak akan belajar dan bermain dengan menyenangkan atau tidak. Lalu, jika mereka masih bingung menjelaskan soal sekolahnya, itu artinya secara sistem dan kesiapan sekolah dan sumber dayanya masih berantakan dan tidak terkoordinasi dengan baik. Tentu hal ini akan berdampak pada saat belajar-mengajar berlangsung.
3. Perhatikan kondisi sekolah dan lingkungan di sekitarnya, termasuk kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah. Cukup baguskah untuk mendukung proses belajar-mengajar yang menyenangkan bagi anak? Caranya mudah, pergilah ke Toiletnya setelah lihat kelasnya, apa bila toiletnya kotor, jorok dan bau, jelas bahwa sekolah tersebut tidak peduli pada kebersihan dan kesehatan anak kita. Karena toilet adalah ukuran kebersihan sekaligus barometer kepedulian dari pihak pengelola terhadap institusi yang dipimpinnya.
4. Perhitungkan jarak sekolah dari rumah. Jangan sampai terlalu jauh sehingga anak lelah di jalan, ujung-ujungnya tidak semangat belajar.
5. Kenali karakter anak dan kebutuhannya untuk menentukan sekolah yang sesuai dengan anak. Misalnya, anak yang suka bergerak cocok disekolahkan di sekolah yang kelasnya berpindah-pindah atau sekolah alam.
6. Pengenalan akan karakter dan kebutuhan juga membantu mengenali durasi bersekolah dan komposisi durasi pengajaran di sekolah. Misalnya anak yang aktif bisa jadi menyukai durasi yang panjang di sekolah dengan waktu bermain dan belajar yang seimbang.
7. And last but not least, pikirkan matang-matang kemampuan finansial orangtua untuk membayar segala biaya yang dibutuhkan, baik uang pangkal, uang bulanan atau jika ada uang kegiatan ke depannya. Pastikan kita memiliki sumber-sumber dana yang cukup untuk konsisten membayar ke depannya hingga anak menamatkan sekolah. Sekali lagi, biaya yang mahal tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas sekolah. Di masa sekarang ini, saat memilih sekolah, tidak hanya sekedar fasilitas sekolah yang serba tersedia, orangtua juga harus cermat dan cerdas dalam memilihkan sekolah untuk anaknya tersayang. Sebabnya, sekolah yang tepat akan memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak.