Hati-Hati, Diet Ketat Bikin Cepat Pikun

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 24 Mei 2017 | 07:15 WIB
Ketika kondisi terlalu lapar, jelas kinerja otak akan menurun efeknya mudah pikun. (Santi Hartono)

nakita.id. Pikun adalah ketika anda mengalami lupa ingatan ringan. Dimana anda biasanya lupa menaruh beberapa benda dan lupa dengan seseorang yang sudah pernah anda temui sebelumnya.  Namun jika kelupaannya sedemikian parah sampai disebut pikun, bisa jadi ada masalah di pikiran kita  yang bikin banyak informasi tidak tersimpan dengan baik di otak.  Menurut pakar neurologi Alan Whispar MD.Phd., dari RS Cedar Sinai di Los Angeles, ada sejumlah alasan yang membuat kita gampang lupa;

• Stres atau depresi. Ada orang yang karena saking stresnya jadi susah berkonsentrasi dan menyimpan informasi di otak. Stres dapat timbul dari masalah pekerjaan, keluarga, atau tekanan batin.

• Diet ketat atau sebaliknya sering makan. Kedua hal ini ternyata adalah salah satu penyebab yang membuat ingatan menurun hingga terjadilah pikun. Contohnya,gejala pikun dini akibat diet terlalu ketat ini disebabkan oleh asupan gizi yang masuk  ke tubuh berkurang terlalu banyak. Ketika kondisi terlalu lapar, jelas kinerja otak akan menurun efeknya mudah  pikun. Sementara makan terlalu  banyak juga membuat kerja otak menjadi terhambat karena tubuh terlalu sibuk untuk mencerna makanan yang dikonsumsi dalam jumlah besar  tersebut.

• Kurang tidur malam. Di dunia yang semakin sibuk ini, banyak orang menjadi sering begadang sehingga kurang tidur. Hal ini bisa menjadi penyebab mudah lupa karena dapat menimbulkan stres. Ada baiknya agar kita lebih mengutamakan waktu tidur di malam hari dibandingkan urusan lainnya. Ada orang yang mengganti waktu tidur malam dengan tidur siang, namun hal ini justru memperbesar kemungkinan pikun karena otak jadi kesulitan menggabungkan informasi-informasi di memori.

• Terlalu banyak hutang. Asal tahu saja, hutang tidak akan pernah menyelesaikan masalah dan yang ada malah menambah masalah. Ketika terlalu banyak memiliki hutang, maka kita akan mulai kebingungan untuk melunasinya. Dari sinilah berbagai hal penyebab kepikunan di usia dini bermula. Hal ini karena tubuh selalu dalam kondisi gelisah dan tidak bisa merasa tenang.

• Malas mengasah otak. Adakalanya saat menghadapi suatu persoalan seseorang mungkin malas mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan persoalan itu. Kebiasaan ini justru menyebabkan kecerdasan otak jadi menurun dan responsnya pun jadi lambat dalam menghadapi masalah. Jadi, sebaiknya kita sering menggunakan otak untuk berpikir dan mencari solusi dari suatu masalah agar tidak cepat pikun.

• Kecanduan alkohol atau obat-obatan. Masalah ini mungkin ada kaitannya dengan stres, sehingga ada orang yang banyak mengonsumsi minuman beralkohol dan mengonsumsi obat-obatan sebagai pelarian sementara dari masalah-masalahnya. Ini jelas bukan cara yang bagus. Kecanduan obat-obatan atau alkohol malah menimbulkan bahaya bagi otak karena zat-zat yang dikandungnya. Jika kecanduan berlangsung dalam jangka panjang, maka penggunanya sangat berisiko mengalami demensia di usia muda.

• Terlalu sering berandai-andai.  Hidup memang boleh bermimpi namun juga harus diimbangi dengan kerja keras di dunia nyata. Jika hanya bermimpi suatu hal terlalu tinggi namun tidak di imbangi dengan kerja keras, maka dijamin hidup kita hanya akan terjebak dalam bayang-bayang semu. Penyakit pikun di usia dini pun akan menyerang karena terlalu sering berandai-andai ke sesuatu hal yang belum bisa dicapai tersebut.

Jika sering lupa, Whispar menyarankan ada baiknya untuk memeriksa kembali gaya hidup sehari-hari dan perbaikilah hal-hal yang harus disesuaikan. (*)