Jangan Terlalu Memaksa Anak untuk Merapikan Mainannya Sepanjang Waktu

By Saeful Imam, Selasa, 6 Juni 2017 | 04:00 WIB
Yang Ibu bisa lakukan ketika anak suka membuat rumah berantakan (Avrizella Quenda)

Nakita.id - Anak akan merasa kesal apabila ia sedang fokus pada sesuatu atau misalnya, membangun rumah-rumahan dari lego dan kemudian Ibu menyuruhnya untuk segera membersihkan mainannya kembali. Maria Montessori, Jean Piaget, dan Mr. Rogers mengerti bahwa "permainan adalah karya masa kecil," dan penting bagi orangtua untuk mendukung dan menghargai kerja keras anak-anaknya.

Seorang anak akan menganggap bahwa bermain adalah pekerjaannya. Apa pun yang telah ia ciptakan, buat, model, atau lukiskan, maka akan terasa penting baginya. Yang lebih penting lagi, karya anak telah mewakili keterampilan dan kemampuan yang baru diperoleh. Mungkin saja ini pertama kalinya anak mampu memasang rel kereta api sendiri, dan sebagainya.

(Baca juga : Jangan Suka Minta Anak Buru-buru dan Bilang Cepetan)

Lalu, ketika kita mengajaknya bernyanyi bersama dan menyatakan waktu bermain telah berakhir, pada dasarnya kita meminta anak untuk meninggalkan mainan yang sedari tadi ia mainkan. Menghentikan aktivitasnya sebentar atau memberi jeda pada kreativitasnya tentu saja akan sulit dilakukan anak, terutama bila ini adalah ambisi utamanya dan kita seakan merampas kebutuhannya tersebut.

Ada kalanya, kita mengatakan bahwa waktu bermain memang akhirnya harus berakhir dan anak-anak mungkin tidak selalu harus membersihkannya. Terkadang, kita perlu membiarkan anak meninggalkan mainan dan kreasinya tanpa harus dibersihkan atau dimasukkan kembali pada kotak mainan. Walaupun, ini dapat membuat kita kesal karena pada akhirnya ruangan menjadi penuh sesak oleh mainan-mainannya.

(Baca juga : Jangan Lagi Memaksa Anak untuk Makan)

Tapi, ketika kita membiarkan anak menjaga "pekerjaan” nya, kita mengirimkan pesan rasa hormat dan penghargaan yang kuat atas waktu dan usaha yang telah ia lakukan. Jika anak enggan untuk meletakkan mainannya, kita perlu mengakui pentingnya pekerjaannya dengan mengatakan bahwa ia tidak perlu membersihkannya. Cobalah mengatakan hal-hal seperti ini:

"Kamu tidak perlu membersihkannya, sayang! Kamu dapat menyimpan mainanmu di sini! Ayo tinggalkan saja! "

"Mari kita letakkan pekerjaanmu di sini agar tidak ada orang lain yang bisa menyentuhnya!"

"Kamu tidak perlu menyingkirkannya, tapi kita harus memindahkannya. Mari cari tempat yang aman untuk disimpan. "

Dengan bersedia mentolerir dan menegosiasikan dengan cara mengirimkan begitu banyak pesan, maka kita merancang begitu banyak perilaku dan keterampilan penting yang kita inginkan agar anak-anak kita dapatkan, seperti:

(Baca juga : Jangan Diam Ketika Anak Memukuli Mama karena Kesal)