Nakita.id - Terluka lumrah dialami anak. Apalagi bagi anak batita yang sedang belajar berjalan juga sedang giat bereksplorasi. Mereka naik turun tangga, berlari ke sana kemari, juga senang belajar berjalan. Saat sedang melakukan aktivitasnya, mereka bisa saja terjatuh ataupun terluka, sehingga membutuhkan pertolongan pertama.
Banyak ibu setuju, salah satu kekhawatiran terbesar mereka adalah keselamatan anak-anaknya. Karena bergerak dan beraktivitas lebih banyak, anak masih membutuhkan dukungan dari orangtuanya. Yang perlu dilakukan Ibu, salah satunya dengan tidak meletakkan benda-benda kecil atau berbahaya di sekitar anak yang dapat dimasukkan ke dalam mulutnya, menutup colokan listrik, ruang bermain anak yang aman, dan mengunci laci agar sulit dibuka anak.
(Baca juga : 3 Cara Mudah Menghilangkan Memar Pada Anak)
Ingat, di usia ini anak sedang senang bereksplorasi. Seiring bertambahnya usia, anak jadi serba ingin tahu dan mulai belajar berjalan. Dalam prosesnya, anak akan jatuh berkali-kali sampai anak berhasil dan bisa berlarian sesuka hati. Begitu pula saat kita mengajari anak belajar bersepeda pertama kali, anak pasti akan sering jatuh berkali-kali dan beberapa bagian tubuhnya terluka ringan hingga parah.
Namun kondisi ini jangan sampai membuat orangtua overprotektif, karena kecelakaan bisa saja terjadi bahkan dalam aktivitas yang kita anggap sangat aman, dan bisa berujung pada infeksi yang lebih serius. Untuk itu, belajarlah untuk mengobati setiap luka yang dihasilkan anak. Dengan perawatan yang tepat, luka dapat cepat sembuh dan anak bisa beraktivitas kembali seperti semula.
Langkah 1: Kumpulkan alat pertolongan pertama untuk luka anak
- Sebotol air bersih untuk mencuci luka
- Krim antiseptik yang memberikan perlindungan antibakteri guna mencegah infeksi pada luka ringan, luka parah, dan lecet.
- Gulungkan kain kasa steril, ukuran disesuaikan pada anak
- Perekat untuk memasang perban
- Bantalan yang direkatkan dalam potongan kain kasa yang sedikit lebih besar
(Baca juga : Trik Mengatasi Keadaan Darurat pada Bayi)
Langkah 2: Kenali luka-luka anak
Ada 5 jenis luka yang mungkin dialami anak-anak, yaitu:
- Abrasi - jenis yang paling umum di mana kulit terkikis oleh sesuatu yang kasar
- Avulsion - saat cedera membuat lipatan di kulit
- Insisi - bila luka tersayat secara linier, kemungkinan besar dengan alat tajam
- Lacerasi - bila luka tersayat dengan alat yang bergerigi
- Luka tusukan - bila sesuatu seperti kuku memasuki kulit dan kedalaman luka lebih dari panjang benda yang masuk ke kulit
(Baca juga : Pertolongan Pertama Saat Cedera Kepala)
Langkah 3: Merawat luka anak
- Bersihkan: Cuci luka dengan air mengalir sampai tidak ada partikel asing yang terlihat, seperti kotoran. Ambil upaya ekstra untuk membersihkan jenis luka avulsion.
- Hentikan pendarahan: Begitu Ibu membersihkan luka, mungkin ada pendarahan. Hentikan dengan mengangkat tungkai di atas tingkat jantung dan menerapkan tekanan yang berkelanjutan. Jika tekanan dilakukan terlalu lama, itu bisa merusak saraf anggota badan.
- Oleskan krim antiseptik seperti Crystaderm, yang mengandung hidrogen peroksida 1% ke luka. Terapkan kembali seperti yang ada pada petunjuk pemakaian.
- Jika perlu, tutupi luka dengan gulungan kasa steril. Jangan gunakan kapas langsung pada luka. Serat akan menempel pada luka dan pergantian kulit akan menjadi sulit.
Carilah perawatan medis segera jika Ibu merasa luka anak tampak serius. Bahkan untuk luka yang tampaknya kecil, berkonsultasilah dengan dokter anak jika anak mengalami demam atau jika luka mulai terlihat semakin memburuk.