Nakita.id - Mengurangi garam dengan tidak menaburkan lebih banyak saat berada di meja makan mungkin tidak akan berhasil. Selain itu, mengubah kebiasaan makan di rumah dengan mengurangi garam dalam makanan rumahan juga tidak akan cukup.
Studi yang ditemukan, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, menemukan bahwa sodium yang ditambahkan pada makanan yang dimakan di luar rumah, termasuk makanan restoran dan makanan olahan yang dibeli di toko-toko merupakan penyebab utama.
(Baca juga : Kurangi Asupan Garam, Ini Manfaatnya yang Tak Terduga)
Dalam penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa 70,9% konsumsi sodium harian berasal dari makanan di luar rumah (restoran atau makanan olahan). Bandingkan dengan 5,6% garam yang ditambahkan saat memasak di rumah dan 4,9% garam yang ditambahkan ketika berada di meja makan.
Setiap orang ternyata perlu membaca label nutrisi dan memilih dengan hati-hati saat mereka makan di luar, kata Lisa Harnack, pemimpin studi penelitian dari Sekolah Kesehatan Masyarakat University of Minnesota, US. "Jika kita ingin membatasi asupan sodium ke tingkat yang disarankan, yakni kurang dari 2.300 mg per hari, kita harus memilih makanan dengan bijak saat berbelanja dan bersantap di luar," tambahnya.
(Baca juga : Makanan Tinggi Garam yang Sering Dikonsumsi Anak)
Begitu pula bila kita sering menambahkan garam ke makanan di meja makan atau dalam persiapan makanan rumahan, pertimbangkan untuk menggunakan hanya sedikit garam. Pedoman mengatakan bahwa sumber utama sodium di masakan Asia ditemukan dalam saus dan bumbu. Saus kedelai, saus tiram, saus ikan dan pasta udang adalah beberapa bumbu yang memiliki kadar sodium tinggi.
Sebuah penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa orang-orang yang memasak di rumah adalah pemakan yang lebih sehat daripada orang-orang yang makan lebih banyak di luar rumah. Dengan makan malam rumahan secara teratur, maka akan berdampak pada penurunan kalori, gula dan lemak dalam tubuh.
(Baca juga : Mau Punya Perut Rata Setelah Melahirkan? Hindari Makanan Ini)