Ternyata, Merasa Bosan itu Baik untuk Anak

By Saeful Imam, Selasa, 20 Juni 2017 | 05:30 WIB
Alasan Bosan yang Sebenarnya Penting Bagi Anak (Saeful Imam)

Nakita.id - Ada kalanya anak merasa penat atau bosan dengan aktivitas yang sama setiap harinya. Anak sama sekali tidak ingin melakukan apa-apa atau bahkan selalu diam dengan hanya duduk-duduk dan melamun.

Namun, kebosanan yang anak rasakan ternyata penting baginya. Dengan begini, ia mendapat kesempatan untuk bisa mengatasi rasa bosan dengan sendirinya. Anak dipenuhi rasa ingin tahu yang tak terkendali, sehingga jika benar-benar bosan, ia akan melakukan hal baru yang mungkin baik untuk kecerdasan dan kreativitas otaknya.

(Baca juga : Tak Apa Membiarkan Anak Merasa Bosan Sesekali)

Mengalami kebosanan dan belajar mengatasinya membuat anak menjadi orang yang lebih baik. Ini membantu anak mengembangkan keterampilan interpersonal, yang kemudian berguna di kemudian hari. Ini membantunya menemukan ‘talenta’ yang tersembunyi di dalam dirinya.

Kebosanan mengajari anak-anak mau meluangkan waktu dengan diri sendiri dan ini membantu si kecil membangun keterampilan sosialnya. Anak memiliki imajinasi yang sering digunakan untuk menghibur dirinya sendiri, entah itu dengan bermain sapu, payung, kain atau benda-benda lain yang bisa dijadikan objek imajinasinya sendiri.

Anak-anak zaman sekarang telah terbiasa dengan hal-hal praktis seperti bermain perangkat elektronik dan mereka pun seakan menjadi ketergantungan dengan teknologi. Ini yang membuat imajinasi dan keterampilan anak jadi terhambat.

(Baca juga : Lakukan Ini Ketika Anak Merasa Bosan)

Cara terbaik untuk membantu anak mengembangkan imajinasi mereka atau menciptakan dunianya sendiri adalah dengan membiarkannya sendirian, tanpa aktivitas terstruktur atau perangkat elektronik di sekitarnya.

Hal ini penting untuk memungkinkan anak memiliki ‘ruang bernapas’ sehingga ia dapat berpikir lebih kreatif. Dan yang lebih penting, membiarkan anak bermain sendirian bisa menjadi momen keterampilan dan kreativitasnya bisa dikerahkan secara maksimal tanpa memerlukan bantuan orangtua atau orang dewasa.

Namun, peran orangtua juga dibutuhkan, terlebih dalam hal memuji dan mendukung hal-hal positif yang telah anak lakukan, sehingga anak pun menjadi optimis dan memiliki motivasi untuk bisa melakukan hal yang lebih baik lagi.

(Baca juga : Kiat Atasi Anak Malas Belajar)

Jadi, gunakan waktu liburan akhir bulan ini untuk mengatur serangkaian acara untuk anak-anak, atau mengajaknya rekreasi ke suatu tempat. Biarkan ia beraktivitas, bergerak, berimajinasi, dan bermain sesuka hati guna mendorong segala keterampilan yang ia punya.