Yang Perlu Ibu Perhatikan Saat Membantu Anak Belajar Duduk

By Heni Wiradimaja, Kamis, 8 Juni 2017 | 05:15 WIB
Ada hal yang perlu Ibu perhatikan saat membantu bayi belajar duduk (Heni Wiradimaja)

Nakita.id – Melihat perkembangan anak tentu saja menyenangkan. Melihat mereka mulai mengangkat kepala, tengkurap, belajar duduk hingga akhirnya berjalan. Ibu sangat berperan dalam proses belajarnya ini. Lalu, bagaimana caranya membantu anak untuk duduk?

Jangan terburu-buru

Ibu sebaiknya jangan menyamakan perkembangan anak lain dengan si kecil. Setiap anak punya titik perkembangan yang berbeda-bda. Dr. Kurt Heyrman, seorang peditari di Appleton Amerika mengungkapkan Ibu perlu memastikan kemampuan anak.

“Pastikan bahwa ia sudah memiliki kemampuan motorik seperti menahan leher dan sudah lebih seimbang saat dipangku dalam posisi duduk. Bayi mulai belajar duduk pada rentang yang cukup panjang yakni sekitar 4 bulan hingga 9 bulan,” ujarnya. Mulai dari duduk yang diberi penyangga sampai akhirnya bisa duduk sendiri tanpa terjatuh.

Baca juga: 3 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Bayi Belajar Duduk dan Berjalan

Bantu anak menguatkan otot-ototnya

Posisi tengkurap menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melatih otot-ototnya. Tengkurap akan menguatkan otot leher, perut dan punggung bayi. Menurut Dr. Kurt, otot bayi akan menguat setelah otot leher dan punggungnya menjadi kuat.

Salah satu tolak ukut kekuatan lehernya adalah ketika ia mampu mengangkat kepala dari posisi menunduk ke lantai hingga ke atas. Setelah itu, ia juga akan mampu mengubah posisi dari telentang menjadi tengkurap. “Pastikan ada pengawasan ketika bayi mulai belajar dengan posisi tengkurap,” ujarnya.

Baca juga: Ini yang Sering Bikin Bayi Belum Bisa Duduk Tegak di Usia 7 Bulan

Gunakan stimulus

Salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan anak sebelum bisa duduk sendiri ada soal keseimbangan. Menurut American Academy of Pediatrics, saat anak mulai belajar duduk berikan mainan yang ringan agar ia bisa belajar mengambil mainan sambil menyeimbangkan dirinya.

Mainan yang berbunyi dan berwarna-warni juga baik untuk memberikan stimulus pada pendengaran dan penglihatan si kecil. Penjagaan sangat penting mengingat proses keseimbangan ini butuh waktu.