Nakita.id - Batita cenderung refleks memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya dan jika tidak diawasi bisa menyebabkan risiko keracunan. Namun lewat aktivitas coba-coba itu, anak belajar lebih banyak hal. Selain melihat, menyentuh, mendengar dan merasakan, mencicipi juga merupakan cara penting di mana anak mempelajari dunia. Hal yang perlu dilakukan orangtua adalah pastikan apa yang dimasukkan ke dalam mulut anak bersih dan aman.
Telah dicatat dalam sebuah survei, banyak anak yang menjadi korban keracunan tidak disengaja setiap tahunnya. Anak-anak terpapar berbagai hal dan zat dalam kehidupan sehari-hari. Ini mungkin saja terjadi di dalam rumah, di kebun atau di tempat lain yang mungkin anak kunjungi.
Orangtua dapat mencegah paparan zat beracun secara tidak disengaja sampai batas tertentu dengan mengunci atau menyingkirkannya dari jangkauan anak. Tapi, strategi ini saja mungkin tidak berhasil. Sering kali, paparan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, orangtua perlu menyadari tindakan pencegahan, tanda-tanda keracunan dan apa yang harus dilakukan jika terjadi keracunan tanpa disengaja.
(Baca juga : Hati-hati 5 Benda Rumahan ini Berisiko Sebabkan Anak Keracunan)
Hal-hal Penyebab Keracunan yang Tidak Disengaja
- Produk pembersih rumah tangga
- Kosmetik dan makeup
- Obat-obatan
- Pestisida
- Cat Minyak
- Deodoran
- Perlengkapan mandi seperti parfum
Mengenali Tanda-Tanda Keracunan Anak
Jika anak tiba-tiba jatuh sakit, Ibu perlu mencurigai adanya keracunan yang tidak disengaja. Awasi gejala berikut jika anak mungkin telah menelan sesuatu yang beracun.
(Baca juga : Awasi Gejala Keracunan pada Anak, Mereka Lebih Berisiko Mengalaminya daripada Orang Dewasa)
- Muntah
- Diare
- Rasa kantuk yang tidak biasa
- Nyeri di perut
- Sensasi terbakar di dalam dan sekitar mulut bayi
- Nyeri atau demam
- Sakit kepala
- Iritabilitas pernapasan
- Tidak adanya nafsu makan
- Masalah dalam menelan makanan
- Saliva mata
- Ruam pada kulit
- Kejang
- Perubahan warna biru pada kulit dan bibir
Apa yang Harus Dilakukan Jika Ada Kasus Keracunan yang Tidak Disengaja?
Jika anak terlihat memiliki beberapa atau semua gejala yang disebutkan di atas, ikuti langkah-langkah di bawah ini.
(Baca juga : 5 Benda Berbahaya Yang Rentan Masuk Mulut Anak)
- Cobalah untuk mengetahui substansi yang telah tertelan oleh anak. Lihat pula apakah Ibu bisa memastikan jumlah zat yang telah ditelan.
- Bawa anak ke rumah sakit sesegera mungkin. Cobalah untuk mengambil sampel zat yang tertelan oleh anak untuk diperiksakan dokter.
- Ibu juga bisa membawa wadah sebagai bukti ke dokter. Ini akan membantu dokter untuk memetakan rencana pengobatan yang benar.
- Jika bisa, beri dokter waktu yang tepat saat anak menelannya.
Cara Mencegah Keracunan yang Tidak Disengaja?
- Selesaikan pekerjaan di rumah. Buang barang beracun yang tidak mutlak diperlukan.
- Jauhkan barang beracun dan biarkan selalu terkunci di tempat yang aman. Gunakan lemari, laci atau tempat sampah yang bisa dikunci.
- Ingatlah bahwa anak dapat dengan mudah mempelajari cara membuka kunci jika ia sering mengamati dan mengoperasikannya beberapa kali. Pastikan semua barang yang berisiko terhindar dari jangkauan anak.
- Jangan menyimpan obat-obatan dalam jangkauan anak. Atas meja dan atas lemari dianggap tidak aman. Begitu pula dompet dan tas.
- Zat beracun seperti deterjen, produk pembersih dan sabun tidak boleh disimpan dalam wadah yang mirip dengan wadah yang digunakan untuk menyimpan makanan. Anak mungkin makan hal-hal beracun yang dikiranya makanan. Zat beracun ini paling baik disimpan dalam wadah aslinya.
- Jangan pernah berpura-pura bahwa obat itu manis atau obat itu cokelat untuk membujuk anak mau mengonsumsinya.
- Coba hindari obat pribadi jauh dari mata anak. Jika anak melihat, ia mungkin akan mencoba meniru orangtua untuk dikonsumsi. Sama halnya jika orangtua minum alkohol atau merokok.
- Jika Ibu memiliki tamu, mintalah mereka untuk meletakkan tas di tempat yang berada di luar jangkauan anak-anak. Jika orangtua harus mengunjungi seseorang, awasi gerak-gerik anak.