Nakita.id - Karakter baik dan positif yang bisa ditanamkan pada anak-anak menjadi kunci kesuksesan pola asuh orangtuanya. Apalagi jika anak dibesarkan dengan kemandirian disiplin, dan mau saling berbagi.
Konsep berbagi sebenarnya bisa terasa sulit untuk diajarkan, terutama bila menyangkut anak-anak. Kenyataannya, ada keengganan anak untuk berbagi dan terkadang ini bukanlah hal yang buruk. Menurut sebuah penelitian, kuncinya adalah membiarkan kedermawanan anak muncul secara alami tanpa dipaksakan.
Pada dasarnya, berbagi membuat anak-anak merasa bahagia, tapi jika hal ini dilakukan secara terpaksa, anak justru tidak senang. Dr Zhen Wu dan peneliti lainnya mempelajari penghargaan emosional dari kegiatan berbagi dalam kelompok 60 anak yang berusia antara 3 dan 5 tahun, kemudian hasilnya dipublikasikan di Frontiers in Psychology.
(Baca juga : Cara Mengajarkan Anak Berbagi Mainan)
Anak-anak dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok di mana anak dibiarkan berbagi stiker yang bersifat sukarela, dan lainnya diwajibkan untuk membagikannya. Dari pembagian kelompok, maka peneliti dapat mengukur ungkapan ekspresi kepuasan anak-anak.
Anak-anak akan lebih sering berbagi ketika mereka diberi tahu bahwa mereka harus melakukannya, namun tingkat kepuasan mereka rendah. Yang paling membahagiakan datang dari anak-anak yang memilih untuk berbagi stikernya dengan anak-anak lain yang tidak memilikinya.
"Jadi, tampaknya motivasi untuk berbagi menunjukkan bahwa tidak realistis jika mengharapkan anak-anak untuk berbagi di bawah tekanan dan merasa bahagia karenanya!" Jelas Dr Zhen.
(Baca juga : Ajari Anak Mengantre dan Berbagi)
Penulis mengatakan eksperimen tersebut memperkaya pemahaman kita tentang hubungan antara kemurahan hati dan kebahagiaan serta memperdalam pengetahuan tentang perilaku sosial yang dimotivasi oleh berbagai hal. Keterbatasan penelitian ini terletak pada tekanan sosial yang berpotensi tak terlihat yang mungkin dialami anak-anak saat membagikan stiker secara sukarela.
Dr Zhen mengatakan bahwa mereka ingin memperluas penelitian ini untuk melihat banyak tindakan kebaikan. "Kita perlu memeriksa bagaimana tindakan kemurahan hati mengarah pada kebahagiaan yang pada gilirannya mendorong tindakan berbagi lainnya."
(Baca juga : Psikolog : Normal, Bila Anak Tidak Mau Berbagi)