Greenfields Ajak Masyarakat Biasakan Berolahraga Ringan dan Minum Susu Segar Secara Teratur Selama Puasa

By Saeful Imam, Kamis, 15 Juni 2017 | 06:45 WIB
Setelah masa nifas berakhir, pertimbangkan olahraga lari agar tubuh kembali langsing (Santi Hartono)

Nakita.id - Selama berpuasa, sebagian orang mengidentikkan diri dengan rasa lemas, fisik yang lemah, tidak berani melakukan banyak aktivitas karena takut mengalami kelelahan dan dehidrasi. Saat puasa pula, banyak perubahan kebiasaan yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan diantaranya waktu makan, jam istirahat, porsi makan yang tidak dijaga, kurang olahraga, hingga asupan makanan yang tidak tepat.

Dengan ini pula, acara Greenfields yang diselenggarkaan pada Rabu (14/06) di Sulawesi Restaurant, Mega Kuningan, Jakarta ini mengajak masyarakat untuk menjalani hari-hari tetap bugar selama bulan Ramadhan dengan tetap berolahraga serta mengkonsumsi susu segar saat sahur dan saat berbuka puasa.

(Baca juga : Puasa Sehat untuk Anak-anak)

Acara diawali dengan pembicara Syahbanta Sembiring selaku Country Head Sales & Marketing PT. AustAsia Food yang memperkenalkan susu segar Greenfields yang memiliki kandungan alami tanpa fortifikasi maupun pengawet, sehingga membantu tubuh memenuhi asupan gizi selama bulan puasa.

Susu, terutama susu sapi perah dianggap baik dikonsumsi selama berpuasa karena mengandung lemak dan protein, kalsium, fosfor, hingga vitamin A dan D yang baik menggantikan cairan dan nutrisi tubuh yang banyak hilang ketika berpuasa.

Heru Prabowo, Head of Dairy Farm, PT. Greenfields Indonesia juga menjelaskan, “Susu yang dihasilkan menggunakan teknologi yang cukup modern. Itu diperlukan beberapa tahapan-tahapan, yakni 4 prosedur yang disebut deep (semprot disinfektan), deep filtration (untuk melihat kualitas susu saat produksi), dry (dikeringkan), dan dipasang. Setelah dipasang, mesin ini akan berhenti sendiri saat produksi sudah dalam tahap akhir, sehingga memastikan alurnya berjalan tuntas.”

(Baca juga : Makanan dan Minuman yang Baik untuk Mengimbangi Puasa)

Lebih lanjut, pola makan dan minum juga berubah selama kita menjalankan puasa. Banyak dari kita, masyarakat Indonesia yang hanya mengonsumsi makanan berat selama puasa hanya 2 kali, yaitu waktu sahur dan setelah berbuka puasa, yang menurut ahli nutrisi seharusnya tetap 3 kali sehari.

Menurut Dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO, dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, “Susu ini mengandung nutrisi yang sangat lengkap. Susu bisa kita konsumsi untuk melengkapi kebutuhan nutrisi kita.”

Bila dikonsumsi pada saat sahur, konsumsi makanan padat dan air kita menjadi sedikit, maka kita dapat mencukupinya dengan mengonsumsi susu. Menurut British Nutrition Foundation, konsumsi susu selama bulan puasa antara 2 hingga 3 gelas, baik susu yang diminum atau susu yang kita padukan dengan sereal atau oat dan sebagainya.

Komponen utama susu adalah air dan saat puasa, kita sebaiknya tetap menjaga asupan air tetap seimbang, yakni minimal 8 gelas per hari, di mana antara 1 hingga 2 gelas di antaranya berasal dari susu. Kurangnya cairan selama puasa dapat menyebabkan pusing, lemas, dan keluhan sakit lainnya. Yang dianggap salah, kebanyakan orang menganggap bahwa rasa pusing dan lemas ini disebabkan oleh karbohidrat.

(Baca juga : 5 Tip Tetap Sehat dan Semangat Selama Puasa)