5 Fakta Penting Gula Darah Rendah pada Bayi Pascakelahiran

By Ida Rosdalina, Senin, 19 Juni 2017 | 08:00 WIB
Pemberian suntikan vitamin K pada bayi baru lahir sudah menjadi hal rutin dilakukan di rumah sakit-rumah sakit. Obatnya tidak mahal, dan efek penyelamatannya sangat besar. (Santi Hartono)

Nakita.id - Selama kehamilan ibu, kebutuhan energi bayi didukung transfer gula (glukosa) melalui plasenta. Begitu bayi lahir dan tali pusar berhenti berdenyut, pasokan gula ibu pun dihentikan. Pada beberapa jam pertama setelah kelahiran, kadar gula darah bayi akan mulai menurun secara alami, namun cenderung spontan kembali meningkat dalam kurun waktu 24 jam setelah kelahiran.

Gula darah rendah setelah bayi lahir adalah proses normal dan berlaku untuk semua bayi, baik bayi yang diberi ASI, susu formula, atau diberi makan gabungan keduanya. Semua bayi cenderung mengikuti pola kadar gula darah yang sama, dengan penurunan awal selama dua jam pertama kehidupan diikuti oleh peningkatan bertahap selama 96 jam berikutnya.

Berikut adalah lima fakta penting tentang gula darah rendah setelah bayi lahir!

(Baca juga : Jangan Langsung Mandikan Bayi Usai Dilahirkan! Ini Alasannya)

# 1: Bayi Dapat Menggunakan Sumber Energi Alternatif

Tubuh seorang bayi memiliki banyak cara dalam membangun sumber-sumber energi alternatif untuk mengimbangi gula darah rendah sementara dan normal setelah kelahiran. Salah satu cara bayi melakukanya ini adalah dengan menghasilkan dan menggunakan senyawa-senyawa keton dalam tubuh sebagai sumber energi alternatif.

Otak bayi memiliki kemampuan yang meningkat untuk menggunakan tubuh-tubuh keton sebagai energi. Yang menarik, bayi-bayi yang diberi formula cenderung memiliki tingkat gula darah yang meningkat dan tingkat senyawa-senyawa yang lebih rendah dibandingkan bayi-bayi ASI. Ini menyimpulkan bayi-bayi formula mungkin kurang mampu menggunakan senyawa-senyawa keton sebagai sumber energi alternatif.

#2: Tes Rutin Tidak Perlu dan Berpotensi Membahayakan

Karena gula darah rendah adalah bagian normal dari bayi beradaptasi dengan kehidupan di luar janin, tes rutin bayi-bayi sehat yang lahir cukup bulan pascapersalinan tidak diperlukan. Tes ini juga berpotensi berbahaya karena dapat mengakibatkan bayi-bayi diberi susu formula hari-hari awal setelah kelahiran. Pemberian tambahan susu formula yang tak perlu dapat mengganggu pemantapan pemberian ASI dan mengurangi rasa percaya diri Ibu dengan kemampuan menyusuinya.

(Baca juga : Diabetes Melitus Pada Bayi)

# 3: Beberapa Bayi Perlu Dipantau

Ada beberapa bayi yang berisiko tinggi mengalami kadar gula darah rendah yang signifikan dan kadar gula darah mereka perlu dipantau secara rutin. Bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes (terutama jika kurang terkontrol) dapat membuat insulin terlalu banyak, sehingga mampu menurunkan kadar gula darah.