Risiko Obesitas Ketika Anak Ngemil Tidak Sehat

By Ida Rosdalina, Selasa, 27 Juni 2017 | 09:00 WIB
Berapa Jumlah Gula yang Aman untuk Anak? (Ida Rosdalina)

Nakita.id -  Anak-anak kecil tak pernah mengalami rasa lapar untuk membantu mereka belajar bagaimaan mengatur selera makan. Ini bisa memicu masalah obesitas.

Masalah ini diperparah dengan perilaku orang tua yang kerap menawari anak-anak mereka dengan camilan padat energi, sebagai cara untuk menenangkan mereka.

“Anak-anak dibesarkan di kedai-kedai kopi dengan babyccino dan muffin-muffin besar, dan para ibu kerap membawa banyak camilan di tas mereka untuk menyibukkan anak-anak selama para ibu ini berbelanja atau di dalam mobil,” kata pakar diet Kate Di Prima.

Pakar ini khawatir makan tanpa berpikir bisa menjadi rutinitas seumur hidup.

“Memang benar para batita memiliki perut yang lebih kecil dan mungkin berjuang keras untuk menerima semua nutrisi dari tiga kali makan, tapi sayangnya, mengemil sudah di luar kendali,” kata Kate.

Para batita biasanya akan mengambil karbohidrat ang cukup dari makanan utama mereka, jadi seporsi kecil camilan protesin di pagi atau sore hari tidak akan berbahaya. “Sedihnya, banyak camilan yang diberikan ke tangan anak adalah makanan olahan padat karbohidrat,” tutur Kate.

(Baca juga : Senang Ngemil Buat Anak Sulit Makan)

Menteri Kesehatan Queensland Cameron Dick mengatakan, pada tahun 2026 akan ada 300.000 anak yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas di negara bagian tersebut, dan tujuannya adalah menguranginya sebesar 10 persen.

"Kebiasaan makan terbentuk lebih awal, jadi penting bagi orangtua untuk memahami dampak ngemil tanpa henti," kata Kate. Tawarkan keju dan buah pada saat waktu teh pagi untuk menopang kelaparan sampai makan siang. Cobalah untuk menghindari penggunaan makanan sebagai sogokan atau jaga agar anak tetap tenang. "

(Baca juga : Ini Akibatnya Jika Anak Dibiarkan Nonton Iklan di TV)

Penelitian dari University of North Carolina menunjukkan bahwa pada akhir 1970-an, rata-rata anak usia dua sampai enam tahun hanya makan satu camilan sehari. Mama Mary-Jane Phillips, dari Clayfield, mengatakan bahwa ia memotong porsi makanan karbohidrat di sore hari selama tiga tahun lamanya sehingga anak akan memakan sayuran saat makan malam.

Ibu kini bisa membatasi porsi camilan anak setiap harinya, dan tambahkan porsi makan buah-buahan untuk menggantikannya. Lakukan ini agar terbentuk rutinitas makan sehat anak sejak dini. 

(Baca juga : Ini Cara Agar Anak Tidak Ngemil Makanan Manis)