Anak yang Trauma di Usia Dini Berisiko Tinggi Depresi dan Perubahan DNA Secara Permanen

By Ida Rosdalina, Rabu, 28 Juni 2017 | 22:00 WIB
Pola Asuh Ini Dapat Membuat Anak Depresi (Gisela Niken)

Nakita.id - Waspada, Bu! Sebuah riset telah mengungkapkan bahwa individu, yang mengalami stres dan trauma masa kecil, berisiko mengalami depresi dengan mengubah Asam Deoksiribonukleat (DNA) mereka secara permanen.

Penelitian ini berfokus pada epigenetika, studi tentang perubahan dalam tindakan gen yang bukan disebabkan oleh perubahan kode DNA yang kita warisi dari orang tua kita, melainkan oleh molekul yang mengatur kapan, di mana dan sampai tingkat mana materi genetik kita diaktifkan.

(Baca juga : Cara Sederhana Menghilangkan Trauma Anak)

Fungsi faktor transkripsi adalah protein khusus yang mengikat sekuens DNA spesifik dalam gen kita dan sekaligus mendorong atau menutup ekspresi gen tertentu. Peneliti utama studi, Catherine Pena mengatakan bahwa pekerjaan tersebut mengidentifikasi dasar molekuler untuk stres selama jendela perkembangan sensitif memprogram respons tekanan di masa dewasa.

Para peneliti mengidentifikasi peran untuk faktor transkripsi transgenatif ortodenticle homeobox 2 (Otx2) sebagai pengatur utama perubahan gen yang bertahan lama ini.

Tim menunjukkan bahwa pengalaman stres pada periode sensitif (dari hari pascakelahiran 10-20) telah menekan Otx2 di VTA. Sementara tingkat Otx2 pada akhirnya pulih pada usia dewasa, yang telah memicu perubahan gen yang berlangsung sampai dewasa, yang mengindikasikan bahwa stres awal kehidupan mengganggu perkembangan spesifik usia yang diatur oleh Otx2.

(Baca juga : Hati-hati, Taman Bermain Bisa Jadi Penyebab Trauma Anak)

Untuk menguji prediksi bahwa Otx2 benar-benar bertanggung jawab atas sensitivitas stres, para tim mengembangkan alat viral yang digunakan untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat Otx2. Mereka menemukan bahwa penekanan Otx2 di awal kehidupan sangat diperlukan dan cukup untuk meningkatkan kerentanan terhadap stres pada orang dewasa.