Riset: Usia Ayah yang Lebih Tua Cenderung Membesarkan Anak Laki-laki yang Kutu Buku

By Ida Rosdalina, Kamis, 6 Juli 2017 | 08:00 WIB
Setiap anak berbeda kepintarannya. (Heni Wiradimaja)

Nakita.id - Menurut penelitian baru, anak-anak dari ayah yang usianya lebih tua cenderung lebih fokus pada kepentingan akademis, kurang peduli tentang penyesuaian diri, dan umumnya lebih cerdas daripada teman-teman sebayanya. Dengan kata lain, para peneliti mengatakan "aneh".

"Kami pikir tidak mungkin usia lanjut seorang ayah hanya dikaitkan dengan hasil negatif yang dilaporkan sebelumnya," kata Magdalena Janecka, salah satu peneliti dari Mount Sinai School of Medicine, kepada Fatherly.

Penelitian terdahulu sebagian besar berfokus pada hasil negatif yang terkait dengan usia lanjut ayah, seperti autisme dan keterampilan sosial yang buruk. Namun, keuntungan dari memiliki ayah yang lebih tua belum dieksplorasi secara lebih mendalam.

(Baca juga : Riset: Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibunya)

Dalam penelitian tersebut, pada usia 12 tahun, subjek akan menyelesaikan tes online untuk mengukur IQ non-verbal, sikap sosial menyendiri, dan tingkat fokus mereka pada subjek yang diminati, yang juga merupakan kombinasi faktor untuk menciptakan apa yang mereka namakan Indeks "Geek".

Setelah Magdalena dan timnya mengendalikan status sosial dan ekonomi, serta kualifikasi dan pekerjaan orang tua, mereka menemukan bahwa anak laki-laki dari ayah yang lanjut usia memiliki indeks geek yang lebih tinggi dan tampil lebih baik dalam ujian, khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering and Math).

(Baca juga : Riset Terbaru: Cara Mendeteksi Autisme Sejak Bayi)

Menariknya, efeknya tidak teramati pada anak perempuan. Bagi Magdalena, ini adalah bendera merah yang metodologinya mungkin memerlukan penyetelan yang baik. "Mungkin cara kita untuk mengukur tingkat geek atau kutu buku tidak cukup sensitif untuk mengambil manifestasinya pada anak perempuan," katanya.

Di sisi lain, penelitian sebelumnya menyarankan hubungan antara usia ayah dan autisme, serta hubungan antara IQ tinggi ayah dan autisme. Magdalena menduga bahwa gen yang mengendalikan tingkat geek mungkin tumpang tindih dengan gen di belakang autisme.

Sementara itu, Magdalena memperingatkan orangtua untuk tidak terlalu percaya seratus persen terhadap hasilnya. Bagi ayah yang lebih tua "Kami mengamati geekiness untuk dikaitkan dengan hasil yang positif," katanya. 

(Baca juga : Riset: Jangan Terlalu Sering Menyentuh Bayi. Benarkah?)