Nakita.id - Otak manusia adalah kumpulan sel saraf tak terbatas yang disebut neuron. Neuron ini berkomunikasi satu sama lain melalui impuls listrik. Epilepsi terjadi ketika sejumlah besar sel saraf mengirim sinyal listrik pada saat bersamaan. Gelombang listrik intensif yang tidak normal ini menguasai otak, sehingga menyebabkan kejang.
Epilepsi adalah gangguan otak, di mana proses otak normal terganggu karena sinyal listrik yang kelebihan beban. Sementara, otak memanfaatkan fungsi dan tidak sadarkan diri.
Memahami Kejang dan Epilepsi:
Kejang adalah perilaku abnormal atau pergerakan tubuh akibat lonjakan listrik yang tidak biasa di otak. Kejang adalah gejala epilepsi, namun tidak semua orang yang memiliki kejang juga memiliki epilepsi. Kejang termasuk gerakan menyentak lengan dan kaki, kejang otot, perilaku aneh dan sebagainya.
(Baca juga : Mengatasi Kejang Epilepsi Pada Anak)
Otak berkomunikasi dengan organ tubuh lainnya dengan cara mengirimkan sinyal listrik dalam pola teratur. Ketika sinyal listrik ini menular secara tidak normal, sinyal listrik tersebut menghasilkan aliran tinggi listrik di otak yang menghasilkan kejang.
Terjadinya kejang berulang menyebabkan berbagai jenis epilepsi. Epilepsi dan kejang memiliki eksistensi yang paralel namun tidak sama. Epilepsi adalah bagian kelainan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan kejang berulang dan gejala lainnya.
Penyebab Utama Epilepsi Pada Bayi
Berikut adalah penyebab yang paling umum:
- Kelahiran prematur memiliki risiko pendarahan di dalam otak, yang bisa menyebabkan serangan kejang dan perdarahan intrakranial.
- Bayi baru lahir yang menderita kekurangan oksigen di otak, berisiko terkena hipoksia prenatal. Hal ini dapat menyebabkan luka di otak dan bisa menyebabkan epilepsi.
- Kadar glukosa, natrium atau kalsium rendah dalam darah dapat menyebabkan epilepsi.
- Infeksi seperti ensefalitis dan meningitis adalah penyebab kejang dan epilepsi.
- Bayi yang lahir dengan otak yang abnormal atau tidak berfungsi, memiliki kemungkinan tinggi terkena epilepsi.
- Epilepsi sering diwariskan dari orang tua.
(Baca juga : Tanda Anak Mengalami Epilepsi)
Pengobatan Epilepsi:
- Dalam beberapa kasus epilepsi yang bersifat sementara akan sembuh seiring berjalannya waktu. Beberapa orang mampu mengatasi hal itu, tapi ada beberapa orang lainnya yang harus berjuang seumur hidup.
- Lakukan perawatan untuk mengurangi kemungkinan kejang pada anak-anak penderita epilepsi.
- Obat anticonvulsant dan antiepileptic sangat membantu, namun seringkali memiliki efek buruk jika tidak diresepkan dengan kombinasi yang tepat. Pada kebanyakan kasus, terapi obat berhasil mengendalikan serangan epilepsi.
- Dalam kasus ekstrem, operasi dapat digunakan untuk mengobati epilepsi bayi. Tingkat keparahan dan frekuensi kejang sangat bergantung pada usia, riwayat kesehatan dan kesehatan bayi secara keseluruhan.
(Baca juga : Epilepsi Bisa Dideteksi Sejak Lahir, Ini Caranya)