Nakita.id – Naik tangga sedikit sudah ngos-ngosan, apalagi terjadi di akhir kehamilan. Apakah kondisi ini berbahaya bagi kehamilan? Apa yang perlu Ibu lakukan untuk mengatasi napas ngos-ngosan saat hamil tua?
Ibu sebenarnya tak perlu mengkhawatirkan kondisi ini. Napas ngos-ngosan adalah hal yang umum terjadi di akhir kehamilan. Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Di akhir kehamilan, janin yang semakin berkembang mendorong rahim dan menekan diafragma.
Baca juga:Sesak Napas Saat Hamil
Posisi diafragma juga sedikit berubah dan ikut memengaruhi paru-paru. Hal ini akan membuat Ibu sulit menerima udara yang cukup setiap kali napas. Pada saat bersamaan, perubahan hormon pada kehamilan membuat Ibu mengambil napas lebih lambat.
Untuk itu, Ibu perlu melakukan beberapa langkah mudah untuk mengatasi masalah ini. Cobalah untuk mengatur postur yang lebih baik misalnya dengan berdiri tegak. Postur tubuh yang tepat akan memberi paru-paru sedikit ruang untuk bernapas.
Cobalah untuk rileks setiap kali merasa kesulitan bernapas. Jangan memaksakan diri melakukan kegiatan fisik yang berlebihan. Hal ini bisa membuat napas semakin parah dan menyulitkan Ibu semakin tidak nyaman dengan bernapas.
Baca juga: Lakukan Kebiasaan Ini Untuk Mengatasi Napas Pendek Saat Hamil
Posisi tidur juga ikut menyebabkan masalah pada pernapasan. Usahakan untuk tidur di sisi kiri. Gunakan banyal yang cukup banyak sebagai penopan kepala agar tidur terasa nyaman. Saat mencoba tidur, cobalah mengatur posisi tidur yang nyaman. Pelan-pelan saja. Melakukan dengan terburu-buru dan panik justru membuat Ibu semakin susah tidur.
Meski tak perlu mengkhawatirkan hal ini, ada baiknya waspada jika memiliki masalah pernapasan lain seperti asma. Sebab sekitar 30% perempuan dengan asma, biasanya akan mengalami keadaan yang memburuk selama kehamilan. Bahkan jika kambuh dengan level yang cukup mengkhawatirkan dapat berbahaya bagi Ibu dan janin.
Baca juga: 5 Cara Sederhana Mengatasi Sesak Napas Saat Hamil
Perempuan hamil yang mengalami penyakit pernapasan sering kali mengalami gejala yang serius dan mungkin mengalami komplikasi seperti pneumonia. Ibu perlu memeriksakan diri ke dokter jika sesak napas dan asma semakin parah.
Denyut nadi yang menjadi cepat dan detak jantung tidak teratur jadi salah satu gejala yang cukup parah. Nyeri dada, kepucatan bahkan bibir serta jari jadi biru mejadi hal yang juga perlu diwaspadai. (*)