nakita.id.- Menurut dr. Martinus M. Leman, DTMH, SpA dari RS Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, ada beberapa kebiasaan orangtua yang terkesan sepele, tetapi ternyata berdampak tak baik bagi kesehatan anak. Apa saja? Ini penjelasaannya:
- Memberi makanan padat terlalu cepat.
Kebiasaan memberikan makanan padat terlalu cepat bagi bayi berusia di bawah 6 bulan merupakan kebiasaan yang sudah lama ada dan tersebar di mana-mana. Tak jarang hal ini malah sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Ada yang beralasan supaya bayi cepat besar atau biar cepat kenyang.
Kenyataannya, bayi belum memiliki saluran cerna yang mampu mencerna makanan padat sebelum berusia 4 bulan. Tak jarang ada kejadian, bayi mengalami diare atau sembelit setelah diberikan makanan padat terlalu dini. Dalam kasus yang ekstrem, bahkan pernah terjadi bayi mengalami sumbatan pada usus dan harus dioperasi sebagai akibatnya. Selain itu, pemberian makanan padat yang terlalu dini juga berisiko menyebabkan anak mengalami obesitas di kemudian hari.
- Men-“cekok” anak yang tidak mau makan.
Bukan cerita baru kalau ada Ibu yang kadang “mencekok” anak yang sulit makan. Biasanya karena si anak tidak mau makan atau makannya terlalu lama. Mencekok di sini, maksudnya adalah memaksa anak memakan/meminum yang diberikan oleh orang tuanya. Ada pula yang mencekok anak dengan memberikan jamu yang diharap akan membuat anak senang makan. Kadang bila anak memberontak, bahkan ada yang sampai juga dipegangi badannya agar makanan dapat dimasukkan ke dalam mulut anak.
Sesungguhnya, tindakan ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Pemberian makanan atau minuman secara paksa, atau ketika anak sedang menangis dan berontak, memiliki risiko terjadinya aspirasi (masuknya) makanan/minuman ke saluran napas atau tersedak. Kedua hal ini dapat berakibat fatal bagi anak, apalagi bila masih bayi.
- Mengunyah dan meniup-niup makanan sebelum diberikan ke anak.
Ada beberapa orangtua yang punya kebiasaan mengunyahkan makanan sebelum diberikan kepada bayinya. Tujuannya agar lebih mudah ditelan oleh sang bayi atau anak. Makanan yang akan diberikan ini dimasukkan ke dalam mulut orangtua, dikunyah sampai lumat, lalu dikeluarkan lagi dari mulut dan diberikan pada bayi/anak.
Tentunya dari aspek higiene, hal ini tidak dapat dibenarkan. Bagaimanapun rongga mulut seseorang mengandung berbagai kuman, yang bila diberikan pada bayi dapat berakibat menjadi sakit.
Selain itu, ada pula yang bila akan menyuapkan makanan pada anak, makanannya ditiup-tiup dahulu. Nah, jangan salah, dengan ditiup-tiup, berbagai kuman yang ada di rongga mulut dapat terlontar pula ke makanan tersebut.
- Membuat sufor dengan air hangat dari dispenser.