Ajari Anak Mengenal Uang, Mengapa Tidak?

By Ida Rosdalina, Kamis, 20 Juli 2017 | 09:45 WIB
Hindari memberikan penghargaan berupa uang atau barang pada anak. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Saat tumbuh dewasa, kita jarang membicarakan uang di rumah. Dulu, anak-anak bicara soal uang adalah hal tabu. Padahal, anak perlu tahu tentang uang sejak dini agar mereka cerdas mengelolanya kelak. Untuk memudahkan, baca cara-cara di bawah ini!

1. Doronglah Anak untuk Bertanya 

Perjalanan liburan memakan biaya besar. Ibu harus pandai-pandai mengatur anggaran agar anak-anak bisa menikmati liburan sekolah dengan penuh kegembiraan. Katakan padanya bahwa Ibu telah memasukkan anggaran untuk membeli tiket masuk Dufan. Jadi, belanja sehari-hari harus dipangkas. Ia akan bertanya, “berapa harga tiketnya?” Percakapan semacam ini penting dilakukan karena dia harus tahu Ibu telah berusaha mengelola keuangan agar ia bisa berlibur. Ini akan memberinya perspektif baru tentang uang. (Baca juga : Ini Trik Siapkan Masa Depan Anak Tanpa Keluarkan Uang)

2. Tunjukkan investasinya

Berikan pengertian kepada anak agar tidak boros dan sering membeli barang-barang mahal yang tidak diperlukan. Cukup tunjukkan investasi yang sedang Ibu rencanakan untuk bulan atau tahun depan agar anak memahami pentingnya menabung dan berhemat.

3. Bicarakan tentang nominal, tapi tidak semuanya

Bicara jumlah nominal uang kepada anak penting untuk mengenalkan manfaat uang kepada anak, tapi jangan bicarakan semua, seperti berapa banyak uang yang Ibu hasilkan. Misalnya, setiap kali kami menerima surat dan memiliki tagihan, Ibu dapat membukanya bersama-sama dengan anak dan menunjukkan kepadanya berapa biaya telepon atau listrik setiap bulannya.

(Baca juga : Uang Jajan)

4. Tunjangan dan tugas adalah kunci

Buatlah sebuah sistem bagi tugas selama anak di rumah untuk membantu tingkat pemahamannya. Memberikan tugas-tugas rumah yang harus dikerjakan agar mendapatkan sejumlah uang tertentu telah memberinya motivasi untuk tetap bertahan dan merasa puas setelah memiliki cukup uang untuk sesuatu yang ia inginkan. Namun, sebaiknya hal ini tidak dilakukan dalam jangka panjang untuk menghindari kebiasaan buruk di kemudian hari. Cukup untuk bahan belajar anak di usia dini.