Bila Balita Masih Memeluk Benda Kesayangan saat Bayi

By Ida Rosdalina, Senin, 24 Juli 2017 | 03:00 WIB
Jangan periksa suhu tubuh anak hanya dengan menempelkan tangan ke dahinya. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Bila diperhatikan, ada beberapa anak yang tak mau lepas dari benda kesayangannya yang dimiliki sejak bayi. Mereka senang membawa benda itu ke mana pun mereka pergi. Tanpa barang-barang itu, anak pasti rewel dan tidak mau melakukan apa-apa. Anehkah?

“Seorang anak berusia empat atau lima tahun yang memiliki barang kesayangan bukanlah sebuah persoalan,” kata Lynne Reside, seorang mantan pendidik anak usia dini dan direktur komunikasi untuk Dewan Pendidik Anak Usia Dini di Okanagan Utara, BC.

Ia menambahkan bahwa hal tersebut khas untuk anak-anak, terutama di masa-masa balita. "Anda mungkin khawatir jika anak berusia 10 tahun berjalan berkeliling sambil membawa selimut kesayangannya, tapi dari perspektif perkembangan, anak berusia lima tahun yang membawa satu barang kesayangannya ke sekolah bukanlah masalah besar," katanya.

(Baca juga : Jika Anak Tidak Mau Lepas Dari Barang Kesayangan)

Barang-barang seperti selimut atau boneka binatang yang juga dikenal sebagai barang penghibur atau benda transisi, dianggap sebagai bagian positif dari pembangunan anak-anak.

"Barang yang nyaman membantu anak-anak belajar mengatur diri dan menenangkan diri. Barang kesayangannya membantu mereka merasa lebih aman selama berpisah dari orangtua," ucap Michelle Ponti, seorang dokter anak.

Memiliki barang-barang kesukaan atau kesayangan biasanya mulai menguat di sekitar tanda usia satu tahun, karena masa-masa ini, anak sering kali mengalami perubahan besar.

Wajar saja jika ikatan antara barang-barang kesayangan berlanjut sampai usia balita dan seterusnya, dan ini biasa terjadi seiring perubahan lain dalam rutinitas yang akan datang.

(Baca juga : 5 Benda Berbahaya Yang Rentan Masuk Mulut Anak)

Meskipun tidak perlu dikhawatirkan, tindakan ini bisa menimbulkan beberapa tantangan. "Pertama, ada risiko mainan hilang atau rusak dan kedua, kekhawatiran tentang kebersihan saat boneka binatang atau selimut dibawa ke sekolah," kata Lynne.

Hal itu bisa mempengaruhi kesehatan gigi anak, salah satu contohnya erupsi gigi. Kemarahan sosial jauh lebih umum terjadi pada usia ini dibanding masalah kesehatan gigi, kata Michelle. Menggoda anak hanya membuat perpisahan dengan barang kesayangannya jauh lebih sulit, atau lebih mudah, tergantung pada kepribadian anak.

Ada baiknya, Ibu tidak membiarkan kebiasaan anak ini berlanjut hingga ia tumbuh dewasa, terutama jika anak mengalami masalah kesehatan. 

(Baca juga : Begini Tahapan Emosi Anak Batita Ketika Sedih)