Nakita.id - Alat bantu berjalan untuk bayi adalah alat dengan alas beroda yang memiliki tempat duduk dengan bukaan kaki sebagai tempat duduk bayi. Alat ini memungkinkan bayi bergerak bebas ketika sedang belajar berjalan.
Beberapa alat bantu atau yang dikenal dengan istilah baby walker ini memiliki sebuah meja seperti nampan plastik dan dilengkapi dengan mainan dan mekanisme lain yang memungkinkan bayi untuk bangkit.
Yang menjadi pertanyaan hingga detik ini ialah, apakah baby walker berbahaya atau tidak? Inilah 2 hal penting yang perlu diketahui.
# 1: Baby Walker Tingkatkan Risiko Cedera
Baby walker memungkinkan anak-anak untuk berkeliling di sekitar rumah dengan cepat. Hal ini meningkatkan kemungkinan anak-anak mengalami bahaya sebelum orang tua atau pengasuhnya menyadari bahwa alat ini bisa meningkatkan risiko cedera.
Cedera yang paling sering terjadi karena penggunaan baby walker meliputi: Jatuh, kulit melepuh akibat bayi yang pindah ke tempat minuman panas, ceret, pemanas atau oven, tersedak karena perlengkapan mainan yang tersedia, cedera jari, dan keracunan.
(Baca juga : Hati-hati, Ini Bahaya Baby Walker)
# 2: Baby Walker Meningkatkan Risiko Jalan yang Tertunda
Sebenarnya, asosiasi telah ditemukan antara penggunaan alat bantu jalan kaki dan penundaan keterampilan motorik kasar seperti merangkak, berdiri mandiri dan berjalan. Hal ini mungkin karena penggunaan baby walker yang dapat menyebabkan lebih sedikit waktu yang dihabiskan bayi berlatih berdiri di lantai.
Penting bagi bayi untuk mengembangkan otot-otot agar bisa merangkak, berdiri dan berjalan. Waktu merangkak atau berjalan di lantai adalah cara penting untuk secara alami bayi mampu mengembangkan otot keterampilan motorik kasarnya.
Sementara, penggunaan baby walker dapat menyebabkan berkurangnya berbagai pengalaman pergerakan dan berkurangnya gerakan "latihan" yang merupakan aspek penting pembelajaran berjalan. Baby walker sebenarnya dapat meningkatkan risiko strategi pergerakan dan keseimbangan yang tidak sesuai.
(Baca juga : Cemas Karena Bayi Belum Merangkak, Malah Ngesot)