Kapan Cegukan pada Bayi Perlu Diwaspadai?

By Dini Felicitas, Selasa, 18 Juli 2017 | 05:45 WIB
Cegukan pada bayi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Bayi yang sering mengalami cegukan kadang membuat orangtua, khususnya Ibu, khawatir. Akibatnya, Ibu jadi sering bertanya-tanya: apakah wajar jika bayi sering cegukan? Apakah cegukan ini merupakan tanda ada sesuatu yang tidak beres dengan si bayi?

Tenang dulu, Bu. Jangan merasa terlalu khawatir. Menurut Lynette Mazur, profesor pediatri dari University of Texas Health Science Center di Houston, Texas, sangat umum bagi bayi di bawah satu tahun untuk mengalami cegukan. Hal ini biasanya terjadi setelah bayi diberi ASI, baik secara langsung atau lewat botol, minum susu formula, atau bahkan saat mulai makan makanan pendamping ASI (baca juga: Bayi Baru Lahir Sering Cegukan? Ini yang Perlu Mama Lakukan).

Bayi bahkan sudah mengalami cegukan sejak mereka berada di dalam kandungan. Mungkin terdengar aneh karena bayi kan belum bernapas saat masih di dalam rahim. Tapi ternyata, cegukan sama sekali tidak berhubungan dengan pernapasan. Cegukan terjadi saat ada kontraksi tiba-tiba di dalam diafragma yang menimbulkan iritasi atau stimulasi pada otot.

“Mungkin cegukan terlihat mengganggu bagi para orangtua, tapi tidak pada bayi. Jika cegukan yang dialami tidak sampai mengganggu saat bayi tidur atau makan, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan tidak perlu sampai menemui dokter,” jelas Lynette.

Orangtua baru boleh mulai merasa khawatir jika cegukan pada bayi sudah mulai tidak terkontrol, frekuensinya mulai sering terjadi, dan terus dialami hingga anak berusia di atas satu tahun. Apalagi jika disertai dengan batuk terus-menerus, sering meludah, dan anak menjadi rewel (baca juga: Biarkan Cegukan Berhenti Sendiri).

Meski jarang terjadi, tapi dalam beberapa kasus, cegukan yang sudah tidak wajar merupakan tanda ada sesuatu yang serius yang terjadi pada kesehatan anak. Salah satunya adalah penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease. Jika ini terjadi, jangan sungkan untuk langsung datang dan berkonsultasi dengan dokter anak.

Meski banyak teori yang beredar di masyarakat mengenai cara menghentikan cegukan pada bayi, tapi Lynette berpendapat bahwa tidak ada cara khusus untuk melakukannya. “Tidak banyak yang bisa dilakukan terhadap cegukan dan biasanya itu akan hilang dengan sendirinya. Beberapa orang berpendapat, biarkan bayi mengisap sesuatu agar cegukannya hilang. Itu mungkin membantu tapi saya tidak menjamin (baca juga: Cara Mudah Menghentikan Cegukan Pada Bayi)."

Meski begitu, Lynette sama sekali tidak menganjurkan untuk melakukan berbagai metode yang bisa saja menyakiti bayi, seperti mengagetkan, menekan bola mata, menarik lidah, menekan ubun-ubun, atau cara-cara lain yang biasa dilakukan sebagai tradisi oleh masyarakat tertentu. Tidak ada bukti ilmiah kalau cara-cara tersebut bisa menghilangkan cegukan dan bukan tidak mungkin hal tersebut malah bisa melukai bayi.