Curhatan Seorang Perempuan Penderita Endometriosis

By Ida Rosdalina, Jumat, 4 Agustus 2017 | 11:45 WIB
Curhatan Seorang Perempuan Tentang Realitas Endometriosis yang Dialaminya (Ida Rosdalina)

Nakita.id - Endometriosis adalah penyakit kronis yang melemahkan tubuh serta menyerang lebih dari enam juta perempuan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun, banyak hal tentang penyakit ini yang tetap tidak diketahui dan tidak mampu diungkapkan, karena si penderita tidak bisa menemukan gejala dan tanda-tandanya sejak dini.

Fakta ini mendorong Thessy Kouzoukas, salah satu perancang busana dan juga penderita endometriosis, untuk membahasnya dalam tulisan esai dan unggahan Instagram baru-baru ini.

(Baca juga : Pinggang Belakang Sakit Saat Mens, Apa Sebabnya)

"Ini sangat mengejutkan orang," tulisnya dalam judul. "Ini saya. Ini adalah endometriosis. Yang ini perut kiri saya 3 minggu setelah kista pecah (5 minggu yang lalu). Ini adalah saya sekarang, dengan obat yang disebut 'synarel' yang telah menghentikan semua hormon saya dan mengirim saya ke masa menopause pada usia 27 tahun."

Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium ditemukan di luar rahim. Dalam kasus tipikal, lapisan itu terjebak di perut dan daerah panggul. Dalam kasus yang jarang terjadi, lapisan dapat ditemukan di daerah lain di seluruh tubuh.

(Baca juga : Ingin Menstruasi Bebas Nyeri? Ini yang Perlu Dilakukan)

Gejala biasanya ditandai dengan sakit parah sebelum, selama, dan setelah menstruasi. Bagi banyak perempuan dengan endometriosis, rasa sakitnya cukup melemahkan sehingga tubuh tidak mampu berfungsi normal.

Dalam esainya untuk Huffington Post, Thessy mengatakan bahwa ia berharap bisa membuka diri tentang perjuangan seumur hidupnya dengan penyakit ini, sehingga akan membantu perempuan lain yang juga merasakan adanya endometriosis, dan "Untuk mengedukasi laki-laki dan perempuan tanpa penyakit ini, tentang efek yang mengubah kehidupan banyak perempuan di seluruh dunia, bahkan perempuan di sekitar Anda."

Dalam esai tersebut, Thessy menjelaskan bahwa endometriosis terlalu sering diabaikan dan tidak dianggap serius oleh banyak orang.

"Ketika saya pertama kali menstruasi sebagai remaja, saya diberi label 'malas' saat saya tidak dapat berpartisipasi dalam olahraga tertentu di sekolah, atau 'ratu drama' saat saya libur berhari-hari dari sekolah karena saya terlalu sering ke kamar mandi. Berusaha mati-matian untuk menemukan kelegaan dari sakit perut," katanya.

Rasa sakit, kelelahan, jumlah darah yang keluar banyak setiap bulannya selama ini ia tanggung sendirian. Seperti banyak perempuan dengan endometriosis, ia telah berjuang sejak remaja awal. Ia berusia dua puluhan sekarang, dan baru saja meresepkan obat untuk pertama kalinya untuk membantu meringankan beberapa gejala setiap bulannya.

(Baca juga : Nyeri Perut Sebelum Mens? Jangan Abaikan Nyeri Ovulasi Ini Ya, Bu)

Karena sebagai perempuan, kita harus berani mengatakan setiap keluhan atau mengungkapkan penderitaan yang dirasakan, terutama saat gejala dan rasa saat menstruasi dianggap sangat menyakitkan.

Itulah salah satu alasan mengapa esai Thessy dianggap begitu penting. ”Untuk anak perempuan yang menderita, pergi dan temui dokter jika kalian belum melakukannya; Terutama perempuan muda yang bisa mendapatkan menstruasi di awal ini, " tulisnya.