Wajib Tahu, Cuaca Ternyata Berpengaruh Terhadap Mood dan Kesehatan Manusia

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 26 Juli 2017 | 05:00 WIB
Anak yang bermain di luar melatih kecintaannya terhadap alam (Avrizella Quenda)

Nakita.id.- Sebuah riset menunjukkan, jika temperatur lingkungan itu berpengaruh langsung kepada manusia. Hal ini terbukti dengan dilansirnya sebuah berita dari The Huffington Post tentang 11 hal yang dapat digunakan untuk mendeteksi bahwa temperatur lingkungan memengaruhi perilaku juga sikap manusia;

1. Temperatur sejuk dapat membantu tidur. Menurut Natalie Dautovich dari National Sleep Foundation, temperatur ideal untuk tidur adalah sekitar 15,5° C  -18°C. Hal itu dikarenakan ketika suhu tubuh turun, otak bersiap untuk tidur. Kebalikannya, udara yang panas dan iklim yang lembab dapat mengganggu kualitas tidur.

2. Cuaca ekstrem dapat memicu masalah psikologis. Orang-orang yang tinggal di wilayah dengan iklim yang terbilang intens yakni yang sering badai dan tornado, lebih rentan mengalami gangguan kejiwaan. Bencana badai disebut dapat menyebabkan stres, sedangkan pascabencana dapat menyebabkan gangguan psikologis berkepanjangan bagi orang yang tinggal di daerah bencana. 3. Hujan dapat membuat alergi kian parah. Jika kita mendapat alergi musiman sepanjang tahun ini, maka dapat dipastikan alergi akan kian parah saat musim hujan.

Baca juga: Anak Sering Batuk Pilek Di Musim Hujan

4. Hari yang cerah sangat meningkatkan suasana hati. Cuaca yang cerah dapat memberikan psikologis yang lebih bahagia. Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Michigan menemukan, orang-orang yang menghabiskan waktu setidaknya setengah jam di luar ruang, dengan kondisi cuaca yang menyenangkan, tampak memiliki mood bahagia sepanjang hari.  5. Musim salju dapat memengaruhi kesehatan mental. Masalah kesehatan mental yang berhubungan dengan depresi, paling sering terjadi pada bulan-bulan musim dingin, ketika hari lebih pendek dan lebih gelap.

6. Cuaca panas yang berlebih dapat memicu risiko sakit jantung. Temperatur udara yang meningkat dapat memengaruhi kesehatan jantung. Kedua, jika seseorang mengalami dehidrasi dan terpapar serangan panas yang cukup tinggi maka dapat berpotensi memicu kerusakan otak. Hal itu dapat dipastikan berpengaruh juga pada perilaku.

Baca juga: Mengapa Anak Sakit Setelah Kehujanan Ini Alasannya

7. Tekanan darah rendah pada saat musim panas. Seseorang akan merasa lebih santai atau malas-malasan pada bulan-bulan musim panas. Riset menunjukkan bahwa tekanan darah manusia pasti menurun pada saat musim panas. Hal ini terjadi karena temperatur rendah menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat menyebabkan terjadi lonjakan tekanan darah. 8. Iklim sedang dapat memberikan perasaan lebih bahagia. Ternyata ada kaitannya antara iklim yang sedang (atau hangat) dengan perasaan bahagia. Tempat-tempat yang beriklim panas sekali, sangat mampu mempengaruhi emosi seseorang.

9. Tempat hangat dapat membuat seorang lebih kreatif Riset yang dilakukan Universitas Michigan mengatakan berada di luar ruang pada saat musim semi berpengaruh dalam meningkatkan pikiran-pikiran kreatif. 10. Temperatur udara yang panas dapat memengaruhi mood. Analisa yang dilakukan di Eropa menemukan terjadi 10% peningkatan di atas rata-rata kelahiran anak selama bulan Maret. Hal itu menandai bahwa pembuahan banyak terjadi saat sekitar bulan Juni. Riset yang sama juga menemukan bahwa, pada musim panas testosteron pria dan waktu ovulasi wanita meningkat.

11. Musim dingin adalah musim rentan sakit. Walau flu dapat menyerang kapan saja di sepanjang tahun, namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang pasti sakit pada musim dingin. Riset menemukan bahwa sistem imun manusia menjadi rentan pada saat masa pancaroba, perubahan dari musim panas ke musim dingin. Selain itu, pada musim dingin, tak hanya manusia yang terperangkap di dalam rumah, namun bakteri-bakteri di dalam tubuh juga demikian. (*)