Benarkah Menopause Dini Bisa Jadi Tanda Masalah Diabetes di Masa Depan?

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 31 Juli 2017 | 07:00 WIB
Sebagian besar perempuan mengalami menopause di usia 50, Namun, ada juga perempuan yang sudah mengalami menopause di usia 40 tahun. Datangnya menopause lebih dini ini ternyata perlu diwaspadai. (Santi Hartono)

Nakita.id - Menopause umumnya ditandai dengan munculnya serangan hot flashes, atau gejala panas, berkeringat di malam hari dan mudah tersinggung.

Sebagian besar perempuan mengalami menopause di usia 50 tahun yang didahului premenopause dua atau tiga tahun sebelumnya.

Namun, ada juga perempuan yang sudah mengalami menopause di usia 40 tahun. Datangnya menopause lebih dini ini ternyata perlu diwaspadai. Mengapa?

Penelitian baru yang dipublikasikan di jurnal Diabetologia menunjukkan, bahwa menopause dini dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.

Dalam sebuah penelitian terhadap 3.639 perempuan yang awalnya tidak menderita diabetes tipe 2, sebanyak 348 orang mengembangkan kondisinya dalam jangka waktu rata-rata sembilan tahun.

Mereka yang mulai mengalami tanda awal menopause sebelum berusia 40 tahun, hampir empat kali lipat lebih tinggi risiko diagnosis penyakit ini dibandingkan perempuan yang mengalami menopause setelah usia 55 tahun.

Baca juga : Konsumsi Makanan Ini untuk Cegah Menopause Dini

Begitu perempuan memasuki usia 40 sampai 44 tahun, sebelum memulai menopause, peluang mereka untuk terkena diabetes kira-kira dua kali lebih tinggi.

Dari 45-55 orang, peluang subjek bahkan lebih rendah, membuat kategori perempuan ini terkena penyakit ini sebesar 60%

Para periset itu juga menemukan,  bahwa untuk setiap tahun seorang perempuan tertunda menopausenya, risiko terkena diabetes tipe 2 menurun sekitar 4%. Penemuan ini didasarkan pada data sebelumnya yang diperoleh dari studi Longitudinal di Rotterdam, Belanda.

Baca juga : Usia Mens Pertama Memengaruhi Kapan Perempuan Mengalami Menopause

Peneliti kemudian melihat tingkat kejadian diabetes yang berkorelasi dengan usia perempuan yang berhenti menstruasi serta laporan terperinci mengenai kesehatan setiap orang, termasuk riwayat medis, penggunaan obat-obatan, merokok, status sosial ekonomi dan pendidikan, konsumsi alkohol, tekanan darah dan penyakit jantung.