Umur 30-an Lebih Asyik Karena Pikiran Sudah Lebih Fokus

By Dini Felicitas, Senin, 31 Juli 2017 | 03:45 WIB
Usia 30-an lebih asyik karena lebih fokus dan lebih matang. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Banyak orang merasa takut saat akan memasuki usia 30 tahun. Alasan utamanya, takut bertambah tua. Tetapi, jangan takut lagi dengan usia kepala tiga, Bu. Karena menurut sebuah penelitian, berusia 30 tahun-an justru membawa pengaruh baik pada otak kita. Bagaimana bisa?

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of Toronto telah menemukan bukti bahwa penuaan justru baik untuk kecerdasan dan konektivitas otak, serta kesehatan mental. Penelitian ini menyoroti dampak perkembangan fisik setiap orang terhadap kesehatan mental dan bagaimana hal tersebut bisa berubah dari waktu ke waktu, seiring pertambahan usia.

Untuk penelitian ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Raluca Petrican dan Cheryl Grady dari University of Toronto memusatkan perhatian pada bagaimana rasa kesadaran akan diri kita berubah seiring berjalannya waktu, dan bagaimana hubungan otak memengaruhi transisi tersebut.

Mereka menganalisis melalui pemindaian MRI terhadap 359 orang dewasa yang berusia antara 22-36 tahun. Dari data ini mereka mengidentifikasi pola khusus otak seseorang di awal masa dewasanya, dibandingkan dengan seseorang di pertengahan masa dewasa dan akhir masa dewasa. Mereka juga melihat bagaimana pola otak berubah tergantung apakah orang tersebut bekerja atau saat berada dalam situasi sosial.

Hasilnya, orang yang berusia 30-an dan dalam kondisi sehat, hasil pemindaian otaknya menunjukkan kalau mereka memiliki pemikiran yang lebih fokus. Mereka menggunakan lebih sedikit wilayah otak khusus daripada saat mereka berusia 20-an, yang berarti mereka dapat memproses informasi dengan lebih efisien. Mereka juga memiliki kesadaran diri yang tinggi, yang menurut peneliti merupakan sifat yang bermanfaat, untuk lebih mengontrol tindakan dan keputusan mereka.

Namun, para peneliti juga menemukan bukti bahwa mereka yang mengalami lebih banyak kecemasan dan depresi sebelum berusia 30-an kemungkinan akan mengalami keterlambatan dalam perkembangan otaknya. Saat melakukan penelitian pada orang-orang berusia 30-an yang memiliki masalah psikologis, peneliti mendapati bahwa hasil pemindaian otak mereka menunjukkan keterbelakangan jaringan otak.

Peneliti menyadari meski rasa kesadaran diri yang dimiliki seseorang saat mereka sudah berusia 30-an bisa membawa manfaat, namun hal tersebut tidak berlaku jika dirasakan saat masih berusia 20-an.

“Adalah kegagalan jika rasa kesadaran diri dirasakan sebelum usia 30 tahun, yang bisa terkait dengan masalah psikologis dalam kehidupan nyata," tulis para peneliti.

Saat berusia lebih dari 30 tahun, sebagian besar proses penyambungan neurobehavioural di otak diperkirakan telah selesai. Jadi jika kita memiliki masalah psikologis, kemungkinan hal itu merupakan tanda adanya kelainan atau keterlambatan dalam perkembangan seseorang.