Infeksi Hepatitis Pada Kehamilan yang Harus Diwaspadai Dari Sekarang

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 31 Juli 2017 | 11:00 WIB
Catat Status Kesehatan pada Trimester Ketiga Kehamilan Ini! (Dini)

Nakita.id - Hepatitis adalah virus mematikan yang kini mampu menginfeksi manusia dengan begitu cepatnya. Dianggap lebih berbahaya, jika hepatitis pembawa virus akut adalah penyebab umum penyakit kuning pada kehamilan, yang bisa berakibat fatal bagi ibu hamil.

Sementara, risiko kematian sebagian besar dikaitkan dengan virus akut hepatitis E, yang menjadi tingkat penularan tertinggi pada ibu hamil, disusul dengan virus hepatitis B.

Nah, sebagai pencegahan dini, penelitian medis telah menemukan adanya vaksinasi baru dan antibiotik. Namun dalam beberapa kasus, ibu penderita hepatitis B cenderung melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah. Berikut jenis hepatitis yang bisa mengancam ibu hamil dan bayi baru lahir.

(Baca juga : 3 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Hamil)

1. Hepatitis A: Ditularkan ke anak melalui jalur oral-fecal, baik melalui air yang terkontaminasi atau popok kotor. Bayi yang baru lahir dan terpapar virus mungkin mengalami kasus infeksi ringan dan hanya membutuhkan makanan bergizi sebagai pengobatan. Anak juga akan kebal dari penyakit ini selama sisa hidupnya.

Sementara, ibu hamil mungkin akan diberikan kekebalan tubuh, gamma globulin sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit ini. Ini penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan imunisasi terhadap virus tersebut.

2. Hepatitis B: Hepatitis B adalah salah satu bentuk hepatitis yang paling banyak ditularkan, di mana anak tersebut berkontraksi dari ibunya. Biasanya, penyakit ini diteruskan ke bayi melalui darah dan cairan tubuh ibunya selama proses persalinan.

Saat bayi lahir, maka ia akan diberikan imunoglobulin hepatitis B. Penting agar anak divaksinasi dengan vaksin hepatitis B pada interval yang ditentukan, yaitu pada satu minggu, satu bulan, dan pada enam bulan setelah kelahiran.

(Baca juga : Imunisasi Di Masa Kehamilan)

3. Hepatitis C: Terjadi jika ibu hamil terkena transfusi, jarum yang terkontaminasi, atau penggunaan suntikan obat-obatan. Sebagian besar ibu hamil antara usia 20 dan 40 merupakan kelompok usia penderita hepatitis C tertinggi.

Oleh karena itu, penting untuk mencegah penyakit ini selama kehamilan. Ada risiko ibu melahirkan anak yang terkena infeksi, meskipun kemungkinannya cukup rendah. Hal ini terkait dengan kadar RNA dalam darah Ibu ketika hamil.

4. Hepatitis E: Meskipun jarang terjadi, virus ini cukup memiliki risiko penularan tertinggi di mana standar sanitasi rendah. Seperti hepatitis C, penularannya melalui jalur oral-fecal atau melalui menelan air kotor. Bila penyakit ini menyerang ibu hamil, mereka mungkin mengalami bentuk penyakit yang lebih parah, yang dapat menyebabkan gagal hati akut.