Anak Pertama Di dunia Yang Menjalani Transplantasi Tangan Kini Sudah Bisa Mengayunkan Tongkat Bisbol.

By Soesanti Harini Hartono, Selasa, 8 Agustus 2017 | 06:00 WIB
Delapan bulan setelah operasi transplatasi tangan, Harvey berhasil menggunakan gunting dan menggambar dengan krayon. (Santi Hartono)

Nakita.id- Anak pertama di dunia yang menjalani transplantasi di dua tangannya kini  bisa menulis, makan dan berpakaian sendiri, bahkan bermain bisbol. Hal ini menandai kesuksesan operasi yang telah dijalankan 18 bulan lalu.

Laporan di The Lancet Child & Adolescent Health memberikan keterangan medis terbaru Zion Harvey (10 tahun) yang menjalani operasi untuk mengganti kedua tangannya pada bulan Juli 2015.

"Delapan belas bulan setelah operasi, anak itu lebih mandiri dan bisa menyelesaikan aktivitas sehari-hari," kata Sandra Amaral, seorang dokter di Children's Hospital of Philadelphia, tempat operasi berlangsung.

"Dia terus membaik saat menjalani terapi sehari-hari untuk meningkatkan fungsi tangannya, dan mendapat dukungan psikososial untuk membantu menangani berbagai tantangan pasca-operasi.”

Pada usia 2 tahun, Harvey terpaksa merelakan para dokter mengamputasi kedua tangan dan kakinya karena infeksi sepsis yang luar biasa.

Baca juga: Batita Ini Butuh Transplantasi Hati Segera Agar Bertahan Hidup

Infeksi ini juga menyebabkan Harvey mengalami gagal ginjal. Namun untungnya dengan cepat Harvey mendapat donor sehingga bisa menjalani transplantasi ginjal sesudahnya.

Setelah transplatasi ginjal, Harvey menerima obat untuk menekan reaksi kekebalan pada ginjalnya, yang merupakan faktor kunci dalam pemulihannya agar bisa segera menjalani operasi transplantasi tangan yang diperkirakan akan berlangsung selama 10 jam plus.

Obat imunosupresif harus dikonsumsi terus menerus untuk mencegah tubuh pasien menolak transplantasi. Obat ini membawa risiko, di antaranya diabetes, kanker dan infeksi.

Para dokter mengkaji keberhasilan dan tantangan yang dihadapi Harvey dan keluarganya. Tim ahli juga bekerja keras untuk mendukung keluarga Harvey agar bersemangat menghadapi hari-hari menjelang operasi dan pasca operasi, lengkap dengan semua pasang surutnya.

Dalam laporan itu juga mengungkapkan, Harvey disebut-sebut telah mengalami delapan  kali ”penolakan”  tangan yang ditransplatasikan ke tubuhnya, termasuk episode serius selama bulan keempat dan ketujuh pasca operasi.

"Penanganan dari semua ini adalah dengan pemberian obat imunosupresi tanpa memengaruhi fungsi tangan anak-anak," kata Amaral. Pasca-operasi, Harvey terus mengonsumsi empat obat jenis imunosupresi dan steroid.