Riset : Terlalu Jauh Perbedaan Usia Sebabkan Rumah Tangga Kurang Harmonis

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 9 Agustus 2017 | 10:00 WIB
Ketika pasangan memiliki perbedaan usia yang besar, mereka cenderung mengalami penurunan kepuasan pernikahan yang jauh lebih besar. (Santi Hartono)

Nakita.id - Rumah tangga harmonis tidak bisa didapatkan hanya dengan kata-kata, tanpa ada usaha yang dilakukan. Selain saling menghargai dan kasih sayang tulus, pasangan suami istri juga perlu saling pengertian.

Namun, tampaknya perbedaan usia menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dalam menjalani bahtera rumah tangga. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pernikahan dengan kesenjangan usia yang terlampau jauh menghadapi kesenjangan ekonomi dibandingkan pasangan menikah yang berusia sama.

Baca juga: Tanda Mama Disayang Papa

Penelitian dari Universitas Colorado di Boulder, AS, mengungkapkan bahwa laki-laki memiliki kepuasan pernikahan lebih besar saat bersanding dengan pasangan yang lebih muda, terutama di tahun-tahun awal pernikahan.

Penulis studi Terra McKinnish mengatakan, laki-laki yang memiliki istri lebih muda adalah orang yang paling puas dan laki-laki yang menikah dengan istri yang lebih tua paling tidak puas.

"Perempuan juga sangat tidak puas saat mereka menikah dengan suami yang lebih tua dan sangat puas jika mereka menikah dengan suami yang lebih muda," tutur Terra.

Namun, kepuasan awal itu dapat mengikis dengan cepat, kira-kira setelah 6 sampai 10 tahun menikah dengan pasangan dengan selisih usia yang jauh satu sama lain.

"Seiring waktu, orang-orang yang menikah dengan pasangan yang jauh lebih tua atau lebih muda cenderung memiliki penurunan kepuasan pernikahan yang lebih besar dari waktu ke waktu dibandingkan dengan mereka yang telah menikah dengan pasangan yang berusia sama," catat Terra.

Baca juga: Pasangan Bahagia Biasanya Melakukan Hal Ini Bersama Yuk Tiru

Salah satu mekanisme menurunnya kepuasan antar pasangan ini adalah bagaimana perbedaan usia antara keduanya dapat memengaruhi kemampuan pasangan untuk merespon terpuruknya ekonomi keluarga, seperti kehilangan pekerjaan.

Hasilnya menunjukkan, ketika pasangan memiliki perbedaan usia yang besar, mereka cenderung mengalami penurunan kepuasan pernikahan yang jauh lebih besar bila dihadapkan pada tingkat perekonomian yang menurun daripada pasangan yang memiliki perbedaan usia yang sangat kecil.

Pasangan usia lanjut akan lebih sinkron pada keputusan hidup yang mempengaruhi kedua pasangan, seperti memiliki anak, kebiasaan belanja dan dengan demikian, mungkin pasangan suami istri juga lebih siap untuk menyesuaikan diri dengan kejutan finansial di masa mendatang. (*)