Nyeri Saat Berhubungan Intim Karena Penis Terlalu Besar?

By Dini Felicitas, Selasa, 15 Agustus 2017 | 07:15 WIB
Penis suami yang besar bikin hubungan intim jadi menyakitkan? (Dini Felicitas)

Nakita.id - Banyak yang menganggap, ukuran penis yang besar membuat hubungan intim jadi lebih sensasional. Tetapi kenapa ya, ada sebagian ibu yang justru merasa kurang nyaman berhubungan intim dengan ukuran penis suami yang besar? Sebab, vagina jadi terasa nyeri. Hubungan intim pun jadi tak bisa dinikmati, meskipun tidak selalu begitu.

Tetapi, menurut dokter, ukuran penis seharusnya tidak perlu membuat perempuan merasa kesakitan saat berhubungan seks.

“Jika Ibu memikirkan seberapa besar penis yang bisa masuk ke vagina, ingatlah ukuran bayi yang Ibu lahirkan. Jika dibandingkan dengan bayi, maka kecemasan ukuran penis yang besar akan menyakiti vagina tidak perlu terjadi. Saat perempuan merasa bergairah, vagina juga akan ikut mengembang," ujar Dr Alyssa Dweck, dokter kandungan terkemuka di New York dan penulis buku The Complete A to Z for Your V.

Masalah baru akan terjadi jika perempuan tidak merasa terangsang. Rangsangan yang cukup saat foreplay akan menghasilkan cairan vagina yang cukup banyak, sehingga melicinkan jalan masuk penis ke vagina. Jika tidak ada cairan, artinya vagina dalam keadaan kering karena Ibu belum cukup terstimulasi. Maka, tidak peduli seberapa besar ukuran penis, penetrasi akan terasa menyakitkan jika vagina kering.

Dr. Dweck menambahkan, “Beberapa perempuan memiliki postur tubuh kecil dan pasangannya bisa sangat besar, tapi hal ini tidak menjadi masalah saat berhubungan seks. Karena meskipun penis memiliki banyak ukuran, tapi kebanyakan akan berukuran hampir sama saat ereksi.”

Kenapa Vagina Tiba-Tiba Kering? Vagina yang kering bukan hanya terjadi karena kurang foreplay. Vagina juga bisa kering jika kandungan hormon estrogen berkurang sehingga membuat jaringan dalam vagina menipis, mengecil, dan melemah. Hal ini bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman, bahkan sakit, saat berhubungan seks. Meski umumnya terjadi pada perempuan saat menopause, tapi ternyata vagina yang kering bisa terjadi di segala usia.

“Fluktuasi hormonal selama menyusui dan kehamilan bisa memicu kekeringan. Atau rasa cemas yang mempengaruhi aliran darah ke vagina, sehingga menyebabkan kekeringan. Beberapa wanita yang mengalami penurunan dorongan seksual bisa mengalami kekeringan. Ini adalah salah satu masalah pasien yang paling umum dan perlu diobati,” kata Dr. Dweck.

Sedangkan pada kasus vagina yang kering karena kekurangan cairan vagina (atau mungkin juga karena sedang tidak mood berhubungan intim), Dr. Dweck menyarankan untuk menggunakan pelumas saat berhubungan seks untuk membantu penis mudah masuk ke vagina. Pilihlah pelumas dari silikon yang mengandung vitamin E, yang berguna untuk melembabkan. Ibu bisa membelinya di apotek atau toko obat lainnya.

Jika tetap berhubungan seks saat vagina kering, bisa terasa menyakitkan dan menimbulkan lecet kecil di dekat uretra. Hal ini bisa menimbulkan infeksi, lho Bu. Untuk itu, Dr. Dweck menganjurkan menggunakan krim vagina setelah berhubungan seks, untuk mengobati lecet tersebut dan mengurangi risiko terkena ISK.