Mengenal Penyakit Rubella pada Kehamilan yang Dapat Mengancam Pertumbuhan Janin

By Saeful Imam, Kamis, 10 Agustus 2017 | 05:00 WIB
Ini hal-hal yang perlu Ibu ketahui seputar Rubella pada kehamilan (Saeful Imam)

Nakita.id – Bulan ini pemerintah Indonesia sedang gencar melakukan kampanye seputar imunisasi MR yang dapat mencegah penyakit Campak dan Rubella pada anak. Nyatanya, penyakit Rubella juga bisa menyerang Ibu hamil dan dapat mengancam pertumbuhan janin.

Rubella pada kehamilan terjadi akibat infeksi virus Rubella yang umumnya lebih berisiko pada pada 12 minggu pertama kehamilan atau pada trimester pertama. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, penyakit ini dapat berpengaruh juga pada janin.

Baca juga: Ini 5 Fakta Seputar Imunisasi MR yang Sedang Dikampanyekan Pemerintah 

Sindrom Rubella Kongenital merupakan kondisi di mana janin yang berkembang dalam kandungan juga ikut terinfeksi virus Rubella. Hal ini dapat meningkatkan risiko keguguran serta risiko janin lahir dengan kondisi cacat. Penyakit ini memengaruhi perkembangan janin secara keseluruhan.

Cacat lahir yang umumnya terjadi antara lain tuli, katarak, cacat jantung, kecacatan intelektual, kerusakan hati dan limpa, berat lahir rendah hingga ruam kulit saat lahir. Selain itu, janin juga berpeluang mengalami masalah lain seperti kerusakan otak, masalah pada paru-paru serta hormon tiroid.

Sayangnya Rubella pada kehamilan belum ada obatnya sehingga penting bagi Ibu hamil mendapatkan vaksinasi sebelumnya. Vaksin Rubella sendiri tidak direkomendasikan untuk diberikan saat Ibu sedang hamil.

Baca juga: Mengenal Bahaya Campak dan Rubella, Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi MR 

Selain mendapatkan vaksinasi, Ibu juga perlu berjaga-jaga dengan penyebaran penyakit ini karena dapat tertular melalui saluran napas. Tak hanya Ibu hamil, pastikan anggota keluarga terutama anak-anak sudah mendapatkan vaksinasi. Imunisasi MR yang sedang dikampanyekan pemerintah menjadi salah satu cara untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Hindari kontak dengan orang lain apalagi ada salah satu di lingkungan Ibu terkena Rubella. Jangan lupa untuk mengontak petugas kesehatan setempat misalnya puskesmas jika ada salah satu warga yang terkena Rubella. Hindari pula perjalanan ke negara yang banyak terinfeksi Rubella.

Baca juga: Imunisasi Sebelum Kehamilan

Jika tak sempat atau tidak mendapatkan vaksinasi Rubella, segera lakukan setelah melahirkan agar tidak terkena risiko Rubella pada kehamilan berikutnya. Jika Ibu mengalami gejala umum Rubella seperti demam, sakit kepala, hidung meler, sakit kepala, mata merah dan nyeri otot ada baiknya segera menghubungi dokter agar mencegah virus menyerang janin.