Nakita.id - Bayi yang memuntahkan ASI sangat umum terjadi pada satu dari tiga bayi. Tapi, jika Ibu merasa bahwa muntah anak terlalu berlebihan, maka inilah alasannya:
- Intoleransi laktosa: Beberapa bayi tidak toleran terhadap protein laktosa atau susu. Namun, Ibu masih bisa terus menyusui meskipun si bayi tidak toleran terhadap laktosa. Selain itu, hindari konsumsi susu sapi.
- Refluks: Dalam hal ini, cairan lambung yang mengandung asam, bisa mengarah kembali ke tenggorokan, sehingga bayi muntah.
- Stenosis pilorus: Terdapat saluran kecil antara perut dan usus, sehingga terlalu sempit untuk bisa dilewati makanan.
(Baca juga : Ini Penyebab Bayi Sering Muntah, Bu)
Beberapa tanda seperti penurunan berat badan, dan diare bayi membutuhkan pemeriksaan rutin ke dokter dan dalam beberapa kasus, pelaksanaan operasi mungkin juga dianjurkan. Saat bayi muntah terus menerus, Ibu perlu rutin membersihkannya agar ia tetap nyaman.
Cara Menghentikan Bayi yang Muntah ASI
- Cobalah memberinya makan sebelum ia terlalu lapar. Jika bayi terlalu lama dibiarkan kelaparan, ia pasti akan mengambil pasokan ASI lebih banyak, sehingga risiko tersedak dan kekenyangan meningkat.
- Berikan lingkungan yang tenang saat memberi makan. Hindari suara dan gangguan agar ia bisa mengonsumsi makanan dengan konsentrasi.
- Pegangi bayi secara tegak saat menyusui. Ini bisa membantu dalam memperlancar aliran makanan ke perutnya.
- Jika Ibu memberi susu botol kepada bayi, pastikan lubang dotnya cukup besar. Karena lubang kecil bisa mengiritasi bayi, dan ketika tergesa-gesa, ia akan mengonsumsi udara, sehingga muntah terjadi.
- Pastikan selalu menyendawakan bayi setelah setiap makan. Karena bersendawa menyiratkan makanan sudah sampai pada pencernaannya.
(Baca juga : Sering Terjadi, Ini Penjelasan Mengapa Bayi Muntah Melalui Hidung)
Sebagai orangtua, kita harus menyadari perubahan kecil yang terjadi pada bayi. Namun, umumnya ini normal dan masa-masa ini perlu dinikmati mulai dari sekarang sebagai pengalaman menjadi seorang ibu yang lebih baik.