Rangsangan Puting Bisa Mendorong Persalinan, Fakta atau Mitos?

By Saeful Imam, Jumat, 11 Agustus 2017 | 05:00 WIB
Kontraksi umumnya terjadi menjelang persalinan. (Dini Felicitas)

Nakita.id - Setelah 40 minggu kehamilan, saatnya calon ibu menantikan kelahiran bayinya. Mereka yang merencanakan persalinan di rumah umumnya mencoba untuk menginduksi persalinan menggunakan langkah-langkah tertentu.

Menurut ahli kesehatan, beberapa metode induksi hanya bekerja jika tubuh sudah mencapai fase persalinan. Bila tubuh belum siap, metode seperti ini tidak akan bekerja.

(Baca juga : Kapan Kontraksi di Awal Kehamilan Dianggap Wajar)

Lebih dari itu, jika ada komplikasi atau masalah lain yang terkait dengan kehamilan, Ibu tidak dianjurkan mencoba metode apa pun untuk menginduksi persalinan.

Berikut beberapa fakta tentang metode yang berguna untuk mengontraksi ibu dan mempercepat persalinan.

Sebuah survei mengklaim, hampir 50% perempuan yang mencoba menginduksi persalinan di rumah umumnya memilih metode, seperti mengonsumsi makanan pedas atau melakukan hubungan seks ringan.

Tanpa berkonsultasi dengan dokter, metode tersebut menjadi tidak aman, walaupun tidak ada cukup bukti yang dapat menunjukkan metode ini akan berhasil.

(Baca juga : Aneka Cara Meringankan Nyeri Kontraksi Jelang Melahirkan)

Metode lainnya, yaitu rangsangan puting. Ada beberapa bukti yang mendukung bahwa cara ini efektif mendorong kontraksi. Tapi, hal ini harus dikatakan aman oleh dokter ahli untuk setiap kondisi kehamilan.

Bagaimana cara kerjanya? Jika berhasil, stimulasi puting payudara akan melepaskan oksitosin atau yang juga dikenal dengan hormon bahagia. Hormon ini juga membantu mendorong persalinan cepat dan meningkatkan ikatan dengan bayi.

Terutama, oksitosin ini membantu mengontraksi rahim ke ukuran sebenarnya. Sementara, stimulasi payudara membantu dalam menginduksi persalinan.

(Baca juga : Cara Alami Mengurangi Nyeri Kontraksi Melahirkan)